Dua santri menjalani rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (5/4). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya pencegahan COVID-19 di pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk anggarannya cukup besar. Rata-rata setiap harinya petugas melayani rapid test bagi orang yang akan masuk Bali sebanyak 250 orang. Bila dikalkulasikan dengan alat rapid tes seharga Rp 200 ribu, maka rata-rata per hari diperlukan anggaran Rp 50 juta khusus untuk alat rapid test saja.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jembrana, dr. Gusti Agung Arisantha, Selasa (21/4), mengatakan, alat rapid test di Gilimanuk termasuk di Kabupaten Jembrana saat ini dipasok dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Sejauh ini stoknya masih mencukupi.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 di Bali Masih Bertambah!! Kumulatif Kasus Positif Hampir 7.000 Orang

Khusus untuk di Gilimanuk, sejak diterapkannya seluruh penumpang yang masuk dari zona merah wajib ikuti rapid test, rata-rata sehari tes ini diikuti 250 orang. “Sejauh ini dari rapid test, baru satu yang diketahui positif,” ujar Arisantha.

Sesuai protap, rapid test ditujukan kepada penumpang yang berasal dari zona merah, baik pejalan kaki, penumpang mobil pribadi, bus, travel serta kendaraan barang. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Omicron Transmisi Lokal Terdeteksi, Warga Jatim Diminta Tak Panik
BAGIKAN