festival
Suasana kunjungan di obyek wisata Tanah Lot. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemkab Tabanan harus memperhitungkan kembali target pendapatan daerah serta program yang akan diprioritaskan. Ini adalah salah satu dampak wabah virus Corona.

Seperti disampaikan Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, Selasa (10/3), saat ini seluruh daerah mengalami kesulitan akibat berbagai persoalan seperti virus Corona dan kasus babi mati.

Berbagai persoalan tersebut menjadi kendala pemerintah daerah dalam merealisasikan program pembangunan. Dia mencontohkan, dari perhitungan Bapelitbang Tabanan, pendapatan daerah yang berpotensi lost akibat dampak virus Corona mencapai sekitar Rp 140 miliar.

Baca juga:  Klaster Pulang Kampung Tambah Angka Positif Covid-19 Di Jembrana

Anggaran itu cukup besar dan seharusnya mampu membiayai banyak kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Potensi anggaran yang hilang itu merupakan perhitungan dari faktor kebijakan pusat untuk pembatasan PHR yang peluang hilang pendapatan sebesar Rp 38 miliar, BKK Badung sebesar Rp 50 miliar yang pesimis bisa didapatkan lantaran kondisi saat ini, Silpa yang dipasang sesuai anggaran tahun lalu sekitar Rp 50 miliar dan ditambah potensi penurunan target pendapatan dari objek wisata.

Baca juga:  Update Covid-19 di Denpasar, 7 Orang Sembuh, Kasus Positif Bertambah 9 Orang.

Meski demikian, Pemkab Tabanan tak mau berdiam diri. Pemkab terus berupaya mengantisipasi hilangnya pendapatan daerah dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN