DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster tak ingin penyambutan berlebihan saat dirinya atau pejabat yang mewakili Gubernur hadir dalam sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Hal tersebut disampaikan Gubernur Koster, Selasa (8/10), di Jayasabha.

‘”Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih karena banyak masyarakat yang telah mengundang saya untuk menghadiri berbagai kegiatan,” ujarnya.

Ia mengaku sangat menghargai masyarakat telah mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk menyiapkan acara penyambutan saya. “Namun, tanpa mengurangi rasa hormat atas keramahtamahan dan niat baik masyarakat, saya berharap agar penyambutan kehadiran Gubernur atau pejabat yang mewakili dilaksanakan secara sederhana,” papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Baca juga:  Gubernur Produktif dan Kreatif

Gubernur Koster mengungkapkan bahwa ia telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5199 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Penyambutan Pejabat Daerah Provinsi Bali yang ditujukan kepada para bupati dan wali kota se-Bali serta masyarakat Bali. Dalam surat edaran tertanggal 8 Oktober 2019 itu diuraikan tentang penyambutan secara sederhana itu, yakni tidak menggelar kegiatan protokoler secara berlebihan, seperti adanya barisan pagar ayu, gamelan baleganjur, tarian dan sejenisnya.

Penyambutan sebaiknya hanya dilaksanakan di tempat acara dengan format yang sederhana. Masyarakat diharapkan lebih mengutamakan substansi atau pokok yang menjadi maksud dan tujuan dari dilaksanakan suatu acara.
Selain menelan waktu dan biaya yang besar, kegiatan seremonial penyambutan yang berlebihan juga berpeluang besar menciptakan jarak antara masyarakat dan pemimpinnya.

Baca juga:  Diusulkan Dua Trip, Kapal Roro Justru Rusak

Padahal Gubernur Koster ingin agar dirinya selalu dekat dengan masyarakat. “Jadi acara penyambutan pejabat daerah itu seyogianya didasari sikap keramahtamahan, kesantunan dan kepantasan, serta yang sangat penting tidak mengurangi suasana keakraban dan kedekatan antara pejabat daerah dengan masyarakat yang dikunjunginya,” ujar pria kelahiran Sembiran ini.

Gubernur Koster mengingatkan bahwa Visi Pembangunan Daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dilandasi dengan semangat kepemimpinan yang parasparos, sarpanaya, sagilik-saguluk serta salunglung sabayantaka. “Semangat kepemimpinan yang sederhana, bersahaja, dekat dan bersama rakyat baik dalam suka maupun duka. Pemimpin yang tidak membebani rakyat tetapi selalu ada untuk masyarakat. Sehingga diharapkan para pejabat daerah mampu mewujudkan semangat ini,” tandasnya.

Baca juga:  Desa Adat Apuan Lestarikan Seni Arja

Gubernur Koster juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Bali karena sudah secara terus-menerus melaksanakan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Baik dalam bidang keagamaan, adat dan budaya maupun bidang kemasyarakatan, lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan lainnya. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *