Grab bekerjasama dengan Burger King, Malu Dong, Get Plastic, dan Sjaki-Tari-Us Foundation melakukan aksi pelestarian lingkungan. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik kini menjadi isu yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Khususnya di Bali, keberadaan Pergub No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai menjadi titik awal bagi pengurangan produk dengan material yang sulit terurai ini.

Adanya Pergub ini pun disambut positif seluruh pemangku kepentingan yang ada di Bali. Bahkan, sejumlah perusahaan berupaya melakukan terobosan untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi produk-produk yang bisa digunakan kembali sehingga timbulan sampah bisa dikurangi.

Salah satunya yang dilakukan Grab, lewat layanan pesan antar makanan GrabFood ini, mengumpulkan sampah plastik dan mengubahnya menjadi bahan bakar minyak dengan menggandeng Get Plastic. “Grab juga ingin menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan mendorong ekosistem untuk mengubah limbah plastik ke sesuatu yang lebih berguna dan bisa dimanfaatkan bagi semua orang,” ujar Ichmeralda Altri Rachman, Head of Marketing GrabFood and New Business, Grab Indonesia.

Baca juga:  Mulai 30 November 2019, Badung Tak Lagi Buang Sampah ke TPA Suwung

Ia mengutarakan ini merupakan awal dari komitmen jangka panjang GrabFood terhadap pelestarian lingkungan hidup. “Rencananya kami akan menggelar program mengumpulkan sampah ini setiap bulan sekali dengan melibatkan mitra pengemudi,” sebutnya.

Sebagai langkah awal, kegiatan mengumpulkan sampah sudah dilakukan di Pantai Mertasari. “Kami menargetkan mengumpulkan 30.000 sampah plastik dalam jangka waktu enam bulan ke depan. Nantinya plastik akan diubah menjadi bahan bakar minyak oleh Get Plastic dan digunakan kembali,” paparnya.

Aksi memungut sampah digelar di Pantai Mertasari, Kamis (22/8). (BP/edi)

Ke depannya, Grab juga akan meletakkan drop box pengumpulan sampah plastik di beberapa titik di seluruh Bali. Drop box pertama akan diletakkan di Burger King Sunset Road, dan menyusul di beberapa banjar. Sampah plastik yang dikumpulkan dari drop box, lebih lanjut akan diproses dan dipilah oleh Get Plastic. “Bersama dengan Malu Dong dan Get Plastic, GrabFood membangun model pengumpulan serta pengelolaan sampah plastik yang terintegrasi dengan melibatkan peran aktif kedua organisasi lokal tersebut dalam menyemangati komunitas untuk bijak dalam mengelola sampah. Harapan kami ajakan ini dapat mulai membentuk sebuah kebiasaan baru yang membawa perubahan baik dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut Ichmeralda.

Baca juga:  Pohon Tumbang Timpa Bagunan Bale Bengong

GrabFood juga bekerjasama dengan salah satu mitra merchant-nya, Burger King, dengan mengadakan karya seni ramah lingkungan yang akan berfungsi sebagai shelter di Burger King Sunset Road. Karya tersebut menggunakan beberapa bahan, yang terbuat dari Sundae Cup Burger King bekas, kayu bekas, dan ban bekas. Karya seni ramah lingkungan tersebut pun melibatkan kolaborasi seniman berkebutuhan khusus, Pinky Sinanta dan Sjaki-Tari-Us Foundation.

Baca juga:  Jaga Kelestarian, Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang Dimulai

Menurut Chief Marketing Officer Burger King, Aaron Tan, pihaknya merasa tertarik bekerjasama dengan Grab karena memiliki kesamaan visi. Ia mengatakan Burger King kini berupaya meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai dalam produk yang dijualnya. “Hal ini sejalan dengan agenda tanggung jawab sosial Burger King Indonesia,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan Burger King Bali Sunset Road merupakan restoran yang istimewa bagi Burger King karena operasionalnya didukung 80 persen karyawan yang berkebutuhan khusus. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *