DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/sederajat sudah diserahkan pada pengurus MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) se-Bali, Selasa (7/5). Hasilnya, dua siswa SMAN 1 Denpasar meraih rangkin NEM tertinggi I untuk IPS dan tertinggi II untuk IPA se-Bali.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan ada 26.637 siswa yang mengikuti UN. Hasil nilai UN yang diserahkan itu tidak menunjukkan jumlah kelulusan siswa.

Kelulusan akan ditentukan sekolah masing-masing pada 13 Mei 2019. “Nilai UN tidak menentukan kelulusan, namun peserta wajib ikut,” pungkas Ngurah Boy.

Baca juga:  Watimpres Komunikasikan Pembukaan Fakultas Kedokteran Undiksha

Kedua siswa SMAN 1 Denpasar yang meraih prestasi ialah Ni Putu Sri Rejeki Panca Dewi dari Program IPS dengan jumlah nilai 381.50 dan Jennifer Louisa dari Program IPA dengan jumlah nilai 391.50.  Sri Rejeki telah diterima di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud Prodi Ilmu Manajemen, sedangkan Jennifer Louisa diterima di Fakultas Kedokteran Unud.

Kepala SMAN 1 Denpasar, Made Rida, S.Pd.,M.Pd., mengaku bangga dengan prestasi yang diraih kedua siswinya tersebut. “Kami sangat bangga kepada kedua siswi kami ini. Kesehariannya memang berprestasi. Mereka tidak jauh dari rangking 3 umum dari jurusan masing-masing. Bahkan, Jennifer Louisa pernah mewakili Indonesia  dalam lomba Kuis ASEAN yang dilaksanakan di Bali dan diikuti seluruh negara anggotanya. Sedangkan Putu Sri Rejeki mengikuti lomba-lomba karya tulis dan pernah mendapatkan juara I karya tulis,” ujar Made Rida, Rabu (8/5).

Baca juga:  Gambar Penari Bali Hiasi Metro Caracas

Sri Rejeki mengaku bersyukur dan tidak menyangka bisa meraih NEM tertinggi program IPS se-Bali. Dalam menghadapi UN, Gadis belia kelahiran 30 Maret 2001 ini telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin dengan mempelajari kumpulan soal-soal UN tahun lalu.

Di samping juga mengikuti bimbingan belajar (bimbel) selama 2 kali dalam seminggu selama sebulan. “Saya biasanya belajar pulang sekolah dari jam 6 sore hingga 9 malam. Dan setelah itu langsung tidur biar tidak mumet,” ujar Putri kelima dari pasangan Ir. Kadek Suratmini dan Ir. I Nyoman Swastika, MT ini.

Baca juga:  Open Border Dinilai Hanya Wacana, Tanpa Didukung Kebijakan Pemerintah Pusat

Hal yang sama diungkap Jennifer Louisa. Diakuinya belajar program IPA tidaklah begitu sulit, asal ada niat dan bakat. Bahkan dirinya sengaja memilih program IPA karena bercita-cita ingin menjadi Dokter. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *