Jalan putus di Dusun Serai akan diperbaiki tahun ini. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Jalan putus di Dusun Serai, Desa Penglumbaran, Susut akan segera ditangani Pemkab Bangli tahun ini. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUTRPerkim) Made Soma mengatakan, untuk memperbaiki jalan putus tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 40 juta.

Biaya perbaikannya, diambil dari anggaran rutin. Dijelaskannya, penanganan terhadap jalan putus itu akan diupayakan secepatnya. Setelah proses lelang, perbaikan akan langsung dikerjakan. Diperkirakan, perbaikan mulai bisa dikerjakan sekitar akhir April atau Mei.

Dengan anggaran tersebut, nantinya Dinas PUTRPerkim akan memasang satu plat (gorong-gorong) beton berukuran 1×80 cm dengan panjang 6 meter di lokasi jalan amblas. Selain itu, pihaknya juga akan membuatkan got sepanjang 40 meter di sisi timur jalan, dan senderan sepanjang 15 meter di sisi barat jalan. “Kita sekarang sedang buat RAB-nya,” jelasnya.

Baca juga:  Sasaran Vaksinasi Anak Capai 49.550 Orang, Ditargetkan Tuntas Juli

Soma mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, putusnya jalan baru selesai dihotmik sekitar dua tahun lalu itu dipicu akibat tersumbatnya gorong-gorong oleh akar bambu. Kondisi itu menyebabkan air meluber ke jalan, hingga kemudian menggerus badan jalan. Dikatakannya bahwa dalam proses perbaikan nanti, pihaknya juga akan memindahkan plat gorong-gorong. “Platnya akan kita geser dibawa ke selatan. Karena plat yang sudah dipasang sekarang ini sudah ditutup akar bambu. Tidak mungkin kita pakai, sehingga kita pindahkan saja,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, jalan di wilayah Dusun Serai, Desa Penglumbaran, Susut putus sejak sebulan terakhir. Kondisi itu dipicu tersumbatnya saluran irigasi yang mengakibatkan air meluber hingga menggerus badan jalan. Lantaran tak bisa dilalui kendaraan, warga Dusun Serai yang hendak menuju Sulahan terpaksa melalui jalan memutar ke Kayuambua.

Baca juga:  Besok, Keputusan Pemain Seleksi Persekaba

Berdasarkan pantauan, Senin (11/3), panjang badan jalan yang putus karena amblas mencapai kurang lebih lima meter, dengan lebar sekitar 3 meter. Dua buah drum bekas dan garis polisi tampak terpasang di sekitar lokasi, untuk mendandai agar warga berhati-hati. Meski jalan aspal amblas, sejumlah warga yang mengendarai sepeda motor terlihat tetap nekat melintas di jalan itu. Mereka melintas di bahu jalan yang dilalui aliran air.

Nengah Susila, salah seorang pengendara yang dijumpai saat melintas di lokasi mengungkapkan, jebolnya jalan di lokasi sudah terjadi sejak sebulanan terakhir. Penyebabnya karena saluran tersumbat sehingga menyebabkan air meluber dan menggerus badan jalan. “Sebelumnya jebolnya hanya sedikit, lama-lama makin lebar. Parahnya sekitar 10 harian ini,” ungkapnya.

Baca juga:  Warga Jembrana Keluhkan Lambatnya Pencairan Dana Santunan Kematian

Diakuinya Susila, kondisi jebolnya jalan sangat mengganggu aktivitas warga. Warga yang hendak menuju Sulahan namun tak berani melintas di lokasi, kini terpaksa melalui jalur memutar ke Kayuambua.

Hal serupa juga diakui Perbekel Penglumbaran Wayan Artawan. Saat dikonfirmasi terpisah Artawan mengaku sudah melaporkan kondisi itu ke pemerintah daerah. Dalam musrenbang, jalan jebol itu, kata dia sudah masuk dalam perencanaan untuk ditangani menggunakan dana pascabencana. “Nanti perbaikannya akan dianggarkan lewat dana pascabencana,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *