SEMARAPURA, BALIPOST.com – Usai prosesi melasti di Segara Klotok dan mesandekan di Pura Penataran Agung Klungkung, perjalanan iringan melasti hari kedua dilanjutkan menuju Pura Puseh Desa Tebola, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Minggu (3/3). Total dari Pura Penataran Agung Klungkung menuju Pura Puseh Tebola, umat menempuh belasan kilometer.

Namun, sebelum sampai di Tebola, iringan melasti mesandekan lebih dulu di Pura Puseh Tohjiwa. Iring-iringan Ida Batara memargi dari Pura Penataran Agung Klungkung, hingga Pura Puseh Tohjiwa, Sidemen, Karangasem, menempuh jarak sekitar 6,4 kilometer.

Baca juga:  Berlaku di Jawa-Bali, Presiden Sebut PPKM Darurat Sudah Difinalisasi

Mereka memulai perjalanan melasti hari kedua, sekitar pukul 05.00 Wita. Pemedek sangat antusias dalam mengikuti iringan pemargian Ida Batara.

Suara tambur dan sarana lainnya yang mengawali iring-iringan pemargi Ida Batara saat itu, membuat suasana melasti hari kedua pagi itu, makin terasa sakral. Ribuan umat Hindu totalitas ngayah berbaur mundut pralingga Ida Batara.

Ketua Umum Karya Tawur Agung Panca Wali Krama di Pura Agung Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengatakan iringan melasti ini melewati sejumlah desa pakraman di Kecamatan Sidemen. Iringan melasti kapendak, warga Desa Paksebali, warga Desa Pakraman Lebu dan Sukahet, sebelum sampai di Pura Puseh Tohjiwa. “Iring-iringan melasti ini baru sampai di Pura Puseh Tohjiwa sekitar pukul 08.30 Wita,” katanya.

Baca juga:  Gilimanuk Antisipasi Arus Balik

Widiartha yang juga Kelian Desa Besakih, mengatakan setelah pralingga Ida Batara Turun Kabeh napak melinggih di Pura Puseh Tohjiwa, katuran ayaban dan rayunan, sekitar pukul 11.00 Wita. Iring-iringan Ida Batara kembali melanjutkan pemargi menuju Pura Puseh Desa Tebola Sidemen. Jaraknya sekitar 8,7 kilometer dari Pura Puseh Desa Tohjiwa. “Di Pura Puseh Tebola kembali masandekan sehari. Perjalanan melasti dilanjutkan kembali Senin (4/3) ini, memargi dari Pura Puseh Tebola kembali menuju Pura Besakih, jaraknya sekitar 16 kilometer,” tegasnya.

Baca juga:  Gunung Agung Siaga, 2.536 Warga Masih Mengungsi di Rendang

Perjalanannya, pertama menuju simpang tiga Desa Bambang Biaung, melewati Pasar Desa Selat, pertigaan Desa Umacetra, pertigaan Desa Padangaji, Pura Puseh Desa Muncan, Pura Pasimpangan Besakih lanjut katuran pamendak alit. Tiba di Ambal-ambal Pura Agung Besakih, baru katuran pamendak agung, sekaligus untuk pamendak Ida Batara Tirtha. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *