Pelajar sedang mengkases layanan digital lewat HP. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kalangan remaja rentan mengalami gangguan jiwa akibat perubahan emosi dan sosial. Jika dibiarkan, remaja akan terjerumus ke dalam perilaku tidak sehat sampai bunuh diri.

Perlu usaha preventif menjaga kesehatan jiwa remaja demi menopang tumbuh kembang mereka jadi generasi yang tangguh. Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Denpasar mempersiapkan generasi muda beda dan matap jiwa melalui seminar kesehatan jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini yang didampingi Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, I.B. Eka Putra saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (24/10) mengatakan, masa remaja dan dewasa muda merupakan masa dalam rentang kehidupan yang dipenuhi berbagai perubahan dan dinamika. “Berbagai perubahan tersebut meliputi fisik-biologis dari orang anak menuju dewasa. Melalui seminar ini kami harapkan para remaja dapat lebih mempersiapkan jiwa dalam menghadapi perubahan emosi dan sosial,” ujarnya.

Baca juga:  Nasional Masih Tambah Empat Ratusan Kasus COVID-19, Bali Bertahan di 1 Digit

Perubahan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal juga sangat rentan dipengurihi faktor eksternal seperti pergaulan dan tuntutan sosial yang beda dari masa kanak-kanak ke remaja. Ini semua memberikan dampak psikologis yang besar terhadap prilaku anak.

Terlebih lagi kedepannya generasi muda menjadi penerus bangsa untuk itu harus benar-benar dipersiapkan jiwanya. WHO menyatakan separuh dari gangguan jiwa dimulai dari usia sekitar 14 tahun akan tetapi sebagian besar kasusnya tidak terdeteksi dan tertangani.

Baca juga:  Operasi Pekat Digelar, Judi dan Tempat Prostitusi Disasar

Kasus depresi merupakan kasus terbanya yang dialami orang muda bila tidak ditangani mengarah pada terjadinya bunuh diri. Penggunaan alkohol dan prilaku seks bebas juga menjadi salah satu dampak gangguan jiwa pada anak muda.

Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan kesehatan mulai dari rumah dan sekolah-sekolah. Interaksi yang harmonis dan sportif di sekolah harus terus diterapkan oleh pada pendidik. Hal ini menjadi salah satu mencegah terjadinya bullying di sekolah.

Di samping juga melaksanakan kegiatan positif seperti aktivitas fisik termasuk juga membentuk kelompok belajar mandiri. Sedangkan di rumah, keluarga yang harmonis sangat memberikan pengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja. “Kami harapkan para orang tua memberikan perhatian lebih pada anak-anak saat memasuki masa remaja,” harapnya.

Baca juga:  Diduga Cabuli Bocah, Remaja Ini Diamankan

Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, IB Eka Putra menambahkan untuk mencegah hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan seminar dengan menyasar guru-guru UKS dan BK SMP dan SMA Negeri se-Kota Denpasar. “Melalui seminar ini kami harapkan guru-gur UKS dan BK dapat menyampaikannya pada guru sekolah untuk menyiapkan program kreatif bagi anak-anak sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut IB Eka Puta menambahkan seminar kesehatan jiwa untuk remaja merupakan pertama dilaksanakan di Bali. Dihadirkan narasumber psikolog Nena Mawar Sari dan dokter spesialis jiwa, I Gusti Rai Putra Wiguna. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *