SEMARAPURA, BALIPOST.com – Proyek peningkatan jalan digulirkan Pemkab Klungkung tahun ini di kepulauan Nusa Penida. Namun, kondisi di lapangan justru berbeda. Beberapa pengerjaannya belum mulai. Bertolak belakang dengan kontrak yang telah disepakati.
Proyek yang demikian terjadi pada ruas jalan Batumadeg – Sebuluh. Sesuai pantauan, Rabu (6/6), pada kontrak, tahapan pengerjaannya sudah mulai pada 22 Mei lalu. Namun dua pekan berjalan, material juga masih nihil. Demikian juga dengan alat berat.
Menanggapi hal tersebut, pelaksana proyek, Made Sulastra berdalih tidak bisa mengangkut material akibat kesulitan mendapatkan solar untuk bahan bakar truk. Kondisi ini terjadi sejak empat hari lalu. “Materialnya sudah ada. Dibawa dari Karangasem. Tetapi ngangkut kesini tidak bisa karena kelangkaan solar,” jelasnya.
Pria berperawakan kurus ini menyatakan pekerjaan yang dilakukan baru sebatas pembersihan jalan. Namun demikian, pihaknya optimis proyek sepanjang 2,5 kilometer senilai Rp 2,1 miliar ini bisa tuntas sesuai kontrak, yakni 19 Agustus mendatang. “Optimis bisa selesai,” katanya.
Proyek ruas jalan Caruban-Sekartaji sepanjang 7 kilometer juga bernasib sama. Seharusnya, sesuai kontrak pengerjaan sudah berjalan sejak 18 Mei. Namun yang dilakukan juga baru sebatas pembersihan. Sementara untuk materialnya, masih dibiarkan menumpuk. “Itu anggarannya sekitar Rp 6,8 miliar. Tetap optimis bisa selesai sesuai waktu,” ungkapnya.
Pengawas proyek dari UPT. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Nusa Penida, Gede Wira mengatakan persoalan seperti itu baru kali ini terjadi. Ia pun telah mendorong pelaksana untuk melakukan percepatan. “Di jadwal, satu bulan sejak kontrak mulai ada untuk mobilitas. Mempersiapkan material dan peralatan. Tetapi ada yang belum jalan. Pelaksana sudah diminta untuk segera,” tandasnya. (sosiawan/balipost)