Kondisi Pasar Yangapi, Temuku yang terlihat kumuh akibat banyak sampah berserakan. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com – Kondisi Pasar tradisional Yangapi, Tembuku, Bangli kondisinya kian kumuh dan sembraut. Banyak sampah berserakan di areal pasar yang membuat tak enak di pandang mata. Tak hanya itu, sejumlah atap pasar mengalami kebocoran, sehinga ketika turun hujan lantap pasar menajdi becek dan kotor.

Berdasarkan pemantauan di lokasi, di dalam areal pasar banyak sampah-sampah plastik menumpuk dan berserakan di sejumlah titik yang dibiarkan begitu saja. Meja-meja yang berjejer banyak yang sudah mengalami kerusakan. Lantai pasar terlihat kotor. Di bawah meja-meja juga banyak terdapat sampah yang bersekan belum dibersihkan. Kondisi itu membuat pasar kiat terlihat kumuh dan sembrawut. Selain banyak sampah, los-los pasar juga banyak yang tidak difungsikan. Bahkan ada beberapa los yang rusak parah akibat tidak pernah dirawat.

Baca juga:  Sepekan PPKM Darurat, Segini Penurunan Mobilitas Masyarakat Jawa-Bali

Salah seorang pedagang di pasar Yangapi pak Wayan mengungkapkan, dirinya memang tidak menampik jika banyak sampah yang berserakan. Kata dia, memang ada petugas yang memeberohakan samah. Hanya saja, petugas memberihkan sampah bekas trandaksi setiap tiga kali sehari bertepatan dengan pasar kajeng. “Petugas membersihkan sampah setiap kajeng saja. Kerena pasar di sisini buka setiap tiga hari sekali yakni kajeng. Kalau sekarang tidak ada petugas yang membersihkan sampah karena pasar tidak buka,” ujarnya.

Mengingat pembersihan sampah dilakukan setiap tiga kali sehari, kata kadang dirinya ikut membersihkan sampah yang ada di pasar. Karena memang banyak sampah yang berserakan. “Kadang-kadang saya yang membersihkan sampah yang ada di depan warung tempat saya berjalan. Tapi khusus sampa yang di bawah saja. Kalau yang diatas memang ada petugas yang akan membersihkan,”tegasnya.

Baca juga:  Siswa SLB di Bangli Kreasikan Kain Endek Dengan Prada

Dia mengakui, memang banyak atap pasar yang sudah bocor akibat kemakan usia. Selain atap, belasan kios-kiso yang  ada di berjejer di Selatan, Timur, dan Barat memang  sduah tidak ada lagi yang menempati. Hal itu, akibat sepi pembeli yang berbelanja.

“Kios sempat dimanfaatkan saat awal-awal pasar ini berdiri. Sekarang kios mangkrak. Tapi ada beberapa kiat mulai kembali ada yang menyewa sebagai tempat menyimpan barang-barang dagangan,” tegasnya.

Anggota dewan Ida Bagus Raka Mudarma mengatakan, sesuai janji bupati Bangli seluruh pasar bakal diperbaiki. Meskipun sekarang ini pasar Yangapi Tembuku belum begitu maksimalkan menyumbangkan PAD, namun seharusnya kebersihan pasar harus tetap dijaga. Apalagi, ada kepala pasar, petugas kebersihan seharusnya kebersiahan pasar tetap dijaga. Pasalnya, pihaknya sering melihat di sana dijadikan sebagai tempat untuk menjemur pakaian dan dijadikan sebagai kos-kosan. Maka dari itu, kebersiahan pasar juga harus dijaga dan terawat agar nuansa pasar tetap terjaga.

Baca juga:  Di Bangli, Pasar Tradisional Masih Jual Minyak Goreng Rp 20 Ribu Seliter

“Disamping adanya pengawasan petugas mauun pengelola pasar, masyarakat juga harus sadar agar menjaga kebersihan pasar. Mengingat pasar merupakan tempat transaksi jual beli barang. Jadi, kami harapan pengelola bisa memberikan pengawasan terhadap masyarakat agar ikut menjaga kebersihan,”pinta Mudarma. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *