
TABANAN, BALIPOST.com – Harga sejumlah komoditi sayur mayur dan bumbu di pasar-pasar tradisional di Tabanan mulai merangkak naik dalam sepekan terakhir. Lonjakan ini dipicu menurunnya hasil produksi akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, ditambah tingginya permintaan masyarakat menjelang hari raya Galungan.
Hasil monitoring Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan pada minggu II November 2025 menunjukkan sembilan dari sepuluh komoditi yang dipantau mengalami kenaikan harga. Kol/kubis naik 33 persen dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kilogram. Kentang naik 7 persen menjadi Rp16.000 dan wortel naik 17 persen menjadi Rp28.000 per kilogram. Tomat menjadi komoditi dengan kenaikan tertinggi, mencapai 50 persen dari Rp6.000 menjadi Rp9.000 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah besar yang naik 22 persen menjadi Rp55.000, cabai merah keriting naik 9 persen menjadi Rp60.000, jeruk naik 39 persen menjadi Rp25.000, serta komoditi sawi putih dan sayur hijau yang masing-masing naik 25 persen menjadi Rp10.000 per kilogram. Sementara itu, daging ayam broiler justru turun 5 persen dari Rp42.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan, I Made Murjani menegaskan, cuaca buruk jadi salah satu faktor utama kenaikan harga di lapangan. “Ini sudah jadi prinsip ekonomi. Ketika ketersediaan barang menipis sementara permintaan tinggi, harga otomatis terdongkrak,” ujarnya, Jumat (14/11).
Meski demikian, pihaknya telah mengambil langkah antisipatif dengan menggelar pasar murah di seluruh kecamatan bekerja sama dengan Bulog. “Upaya ini untuk menstabilkan harga menjelang hari raya sekaligus menekan laju inflasi di daerah,” tambahnya.
Disperindag Tabanan tentunya akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan memastikan ketersediaan pasokan agar lonjakan tidak semakin membebani masyarakat.
Di Pasar Dauh Pala, pedagang sayur asal Baturiti, Ibu Oni, mengaku kenaikan harga sudah terasa bahkan sebelum Sugihan. “Selain karena barangnya memang sedikit, permintaan lagi tinggi. Lombok besar, bawang merah, bawang putih paling terasa. Menjelang Galungan biasanya makin naik,” ucapnya. (Puspawati/balipost)










