Kendaraan melintas saat banjir melanda di kawasan Legian, Badung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan lebat yang terjadi belakangan ini menyebabkan bencana banjir di hampir seluruh kabupaten/kota di Bali. Parahnya, banjir juga terjadi di kawasan perkotaan, seperti Denpasar. Pun kantong-kantong wisatawan, seperti di Seminyak dan Legian.

Adanya bencana ini diduga karena sistem drainase yang buruk, seperti diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Bali, Ketut Kariyasa Adnyana, Rabu (24/1). “Banjir selama ini kan terjadi setiap tahun. Ini menunjukkan bahwa drainase yang ada di Denpasar khususnya, itu kan tidak bagus karena selama ini dibuat tidak terencana,” ujarnya.

Baca juga:  Sehari Jelang Galungan, Umat Hindu Berburu Penjor

Menurut Kariyasa, drainase merupakan hal yang utama dalam tata kelola kota. Namun, gorong-gorong untuk drainase kerap hanya ditutupi dengan trotoar untuk estetika belaka.

Dari pantauannya, tidak ada perbaikan drainase yang memang bersifat rutin. Oleh karena itu, banjir selalu menjadi langganan saat musim hujan lebat tiba. Ditambah lagi kemungkinan masuknya air laut yang menganggu aliran air. “Drainase harus diperbaiki secara total. Gubernur dan bupati/walikota harus membuat saluran drainase yang terintegrasi dan terkoneksi. Drainase itu juga bisa dipakai untuk kabel bawah tanah, saluran air bersih, dan pembuangan limbah,” jelas Politisi PDIP ini.

Baca juga:  Ini Ceritanya, Nelayan Hilang Ditemukan Selamat

Kariyasa menambahkan, perbaikan drainase jangan hanya sekedar tambal sulam. Terlebih sekarang, banjir yang terjadi di Bali sudah disoroti oleh media asing. Hal ini akan mempengaruhi citra Bali sebagai destinasi pariwisata internasional.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, masalah banjir merupakan masalah tahunan yang tak kunjung selesai. Apa yang menjadi penyebabnya harus dipelajari segera. Disamping karena curah hujan belakangan ini memang luar biasa tinggi. “Nanti saya perintahkan untuk cari sebabnya apa, solusinya apa. Misalnya, harus ada pompa,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Tambah Signifikan, Kabupaten Ini Catat 3 Pasien Meninggal
BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Betul itu sebaiknya dari sekarang pemerintah harus lebih jeli dan peduli terhadap keadaan lingkungannya.jngan sampai bali yg terkenal asri dan indah dimata turis asing kini berubah mnjadi bali yg kumuh.
    Seperti halnya ditempat tinggal sy di muding perum graha liva saat ini bnjir sudah smpai setinggi leher orang dewasa.lebayang kn,sbrpa tingginya,,,???? Untung sj bnjir trjdi disore hari lh klo tngah mlm,warga bisa mti tenggelam diseret arus.
    Itu akibat dari kurang nya perhatian pemerintah dnn keadaan sungai nya.ini bukan hanya karena sampah,melainke karena hancurnya tepi sungai badung yg mngalir disebalah barat poltabes sehingga air naik dan merambat k atas.
    Jadi tolong perhatian dari bpk2 pemerintah untuk memperbaiki sungai tersebut dari hulu sampai hilir.
    Trims,,,,

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *