Pekerja memilih mangga yang berkualitas baik. Mangga merupakan salah satu komoditas pertanian Buleleng yang mengalami penurunan harga saat panen raya. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Investasi pembangunan iradiasi gamma sedang dikaji Pemkab Buleleng. Menurut Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, investasi bernilai sekitar Rp 100 miliar tersebut akan memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas produk pertanian di Buleleng.

Bupati mengatakan, iradiasi gamma yang merupakan aplikasi dari teknologi nuklir dalam pengawetan komoditas pertanian, sudah dibuka di kawasan Serpong. Hasilnya memberikan dampak positif dalam mengatasi masa pascapanen usaha tani.

Baca juga:  Diusulkan, Kawasan Industri Celukan Bawang Dikaji Ulang

Melihat keberhasilan itu dan dikaitkan dengan kondisi pertanian di Buleleng, Bupati menilai teknologi ini cocok dikembangkan di daerahnya. Apalagi, komoditas pertanian, utamanya produksi buah lokal sampai sekarang masih bermasalah dalam penanganan pascapanen.

Bupati mencontohkan ketika produksi banyak, harganya jeblok sehingga menimbulkan kerugian besar di kalangan petani. Bahkan, karena rendahnya harga di tengah musim panen raya, buah dibiarkan busuk di lahan perkebunan. “Permasalahan dalam pascapanen ini yang belum bisa ditangani dengan baik. Solusinya adalah bagaimana mengolah produksi yang berlebihan itu dan harganya stabil walaupun produksinya melebihi dibandingkan permintaan di pasaran,” katanya.

Baca juga:  Budidaya Tembakau Virginia di Buleleng Punah

Salah satu cara, lanjut Bupati, adalah pengawetan buah lokal Buleleng dengan aplikasi iradiasi gamma. Dengan pengawetan tanpa merusak struktur buah atau menggunakan bahan–bahan kimia, ia optimis kalau buah lokal dari daerahnya akan bisa memenuhi kebutuhan buah di pasaran.

Yang tidak kalah pentingnya adalah ketika produksi berlebih, buah lokal yang sudah diawetkan itu mampu bertahan tanpa membusuk. Stok ini kemudian dapat memenuhi kebutuhan buah di pasaran. “Kalau kita menyediakan buah–buahan dalam waktu panjang, saya kira akan memberikan keuntungan untuk petani kita karena harganya stabil,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Tawur Kesanga Dipusatkan di Catus Pata Singaraja
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *