Bupati Sutjidra saat meninjau pelaksanaan revitalisasi di sejumlah sekolah, salah satunya di SD Negeri 2 Liligundi, Singaraja pada Selasa (28/10). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak puluhan sekolah di Kabupaten Buleleng tahun ini mendapat bantuan revitalisasi dari Pemerintah Pusat. Bantuan tersebut mencakup jenjang TK, SD, hingga SMP, sebagai upaya memperbaiki sarana pendidikan yang kondisinya sudah banyak mengalami kerusakan.

Menurut Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. saat ini ada 59 sekolah yang direvitalisasi. “Tahun ini total ada 59 sekolah yang direvitalisasi di seluruh kecamatan di Buleleng, terdiri dari 8 TK, 37 SD, dan 14 SMP. Beberapa dikerjakan secara swakelola, dan ada pula melalui sistem kontraktua,” ungkapnya saat meninjau pelaksanaan revitalisasi di sejumlah sekolah, salah satunya di SD Negeri 2 Liligundi, Singaraja pada Selasa (28/10).

Dalam kunjungan itu, Bupati melihat progres pembangunan yang meliputi perbaikan ruang kelas, ruang UKS, hingga toilet sekolah. “Di Liligundi ini termasuk yang paling berat karena ada pembangunan baru sekaligus rehabilitasi,” jelas Bupati Sutjidra.

Baca juga:  Akulturasi Budaya Bali dan Islam, Tradisi Mauludan di Pegayaman Punya Ciri Khas Unik

Ia mengakui, proses pembangunan berdampak pada sistem pembelajaran siswa. Namun, pihak sekolah telah mengatur jadwal belajar agar kegiatan tetap berjalan. “Anak-anak belajar dengan sistem shift, ada yang seminggu tatap muka dan seminggu daring. Dengan begitu, proses belajar tetap berjalan sesuai tingkatan,” tambahnya.

Seluruh biaya revitalisasi ini bersumber dari anggaran Kementerian Pendidikan, dan Bupati memastikan tahun depan Pemkab Buleleng juga akan menambah dukungan lewat APBD. “Banyak gedung sekolah sudah tua dan belum pernah tersentuh perbaikan. Tahun depan dari APBD juga kami anggarkan revitalisasi lanjutan agar kualitas pendidikan semakin baik,” ujarnya.

Baca juga:  Perbekel dan Puluhan Warga Desa Rangdu "Naur Sesangi"

Terkait musim penghujan, Bupati minta para rekanan mempercepat pekerjaan agar bisa rampung sesuai target. “Pekerjaan difokuskan dulu pada atap karena paling rawan bocor. Setelah itu baru dilanjutkan ke bagian lantai dan dinding. Targetnya, semua selesai pertengahan Desember,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Liligundi, Desak Made Sri Artini, menyampaikan, kondisi bangunan sekolah sebelumnya tergolong rusak berat, terutama di blok utara yang banyak mengalami kebocoran. “Total ada enam ruang kelas, ditambah ruang UKS dan toilet yang direvitalisasi. Selama proses pembangunan, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara rolling — satu minggu tatap muka dan satu minggu daring,” terangnya.

Baca juga:  Bulan Ini, BPBD Realisasikan 111 Unit Bantuan Rumah Korban Bencana  

Menurutnya, sistem ini berjalan lancar berkat dukungan para guru dan wali kelas. “Tugas diberikan lewat grup WhatsApp saat daring, dan dibahas tuntas saat tatap muka,” ujarnya.

Hingga kini, proyek telah berjalan delapan minggu dengan progres mencapai 53 persen. Pekerjaan meliputi perbaikan atap, kusen jendela, dinding, lantai, selasar, pengecatan, hingga pembangunan lima bilik toilet dan ruang UKS. “Target kami selesai pertengahan Desember, dan setelah serah terima (BAST) pada 15 Desember, semester dua nanti seluruh siswa bisa kembali belajar tatap muka penuh,” pungkasnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN