Wisatawan berkunjung ke Ulun Danu Beratan. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Adanya aksi pemasangan spanduk penutupan Pura Ulun Danu Beratan oleh puluhan warga berbaju adat Rabu (26/7), tidak mempengaruhi aktivitas kunjungan wisata di DTW Ulun Danu Beratan.

Manajer DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika, Kamis (26/7) mengatakan pemasangan spanduk tidak berlangsung lama dan langsung diturunkan oleh satpol PP saat itu juga dan DTW Ulun Danu tetap dikunjungi oleh wisatawan. Ia mengakui meski pemasangannya hanya sebentar tetapi banyak agen wisata yang menanyakan kebenarannya.

Baca juga:  Alam Desa Undisan

Pertanyaan ini, kata dia, datang dari 30 agen wisatawan dan sudah dikonfirmasi oleh pihak manajemen jika tidak ada penutupan Pura Ulun Danu Beratan untuk wisatawan dan DTW tetap beraktivitas seperti biasa. Mengenai aksi pemasangan spanduk mengenai penutupan Pura Ulun Danu Beratan, akan dikoordinasikan kembali dengan Pemkab Tabanan.

Permasalahan ini sempat di mediasi selama beberapa jam pada Rabu (26/7), tetapi tidak menemukan hasil. “Sebab ini masalah intern antara Gebog Pesatakan baru yang terdiri dari 15 desa adat dan tiga kelian dengan pesatakan lama,” ujarnya.

Baca juga:  Terima Dubes Prancis, Wagub Cok Ace Bahas Peningkatan Kerjasama

Aksi pemasangan spanduk sendiri hanya dihadiri pesatak lama dan bukan dari Gebog Pesatakan. Dijelaskan Mustika Gebog Pesatakan artinya tidak lagi memakai pengurus atau pesatak tetapi langsung ditangani oleh 15 desa adat yang mengempon Pura Ulun Danu Beratan dan tiga kelian desa. “Ini berdasarkan keputusan rapat yang digelar beberapa waktu lalu. Karenanya pesatakan lama diberhentikan. Inilah yang diduga memicu permasalahan,” jelasnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Ini Jadwalnya, Umat Beragama di Bali Doa Serentak Mohon Wabah COVID-19 Cepat Berlalu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *