
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung mulai menerapkan uji coba rekayasa lalu lintas di sembilan persimpangan jalan di wilayah Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, pada Minggu (14/12) lalu. Uji coba ini akan berlangsung selama satu bulan, terhitung sejak 14 Desember 2025 hingga 14 Januari 2026, sebagai langkah mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan perubahan pola arus di sejumlah ruas jalan strategis. Dishub Badung menargetkan kebijakan ini mampu mengurangi kepadatan kendaraan, meningkatkan kelancaran pergerakan lalu lintas, sekaligus meminimalkan konflik di persimpangan jalan yang selama ini menjadi titik rawan macet.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma menegaskan bahwa pada hari pertama pelaksanaan, seluruh persimpangan telah dilengkapi rambu-rambu serta alat pelengkap jalan. Petugas Dishub juga disiagakan di lapangan untuk membantu pengendara menyesuaikan diri dengan pola arus baru.
“Kami mulai uji coba perubahan arus lalu lintas di Kelurahan Kerobokan Kelod. Rambu sudah terpasang dan personel kami siagakan di lapangan untuk mengarahkan pengendara sesuai dengan arus yang baru,” ujar Yuda Darma, Senin (15/12).
Ia menjelaskan, meskipun masa uji coba direncanakan berlangsung selama satu bulan, evaluasi dapat dilakukan lebih cepat jika tidak ditemukan kendala prinsip di lapangan. Setelah uji coba berakhir, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Badung akan melakukan evaluasi menyeluruh sebelum menetapkan pengaturan lalu lintas secara permanen.
“Kami mohon dukungan masyarakat untuk mengikuti perubahan arus lalu lintas ini. Tujuannya tidak lain adalah memperlancar pergerakan kendaraan di ruas-ruas jalan Kerobokan Kelod,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Dishub Badung bersama tim gabungan dari Satlantas Polres Badung, Pol PP, Satlinmas, serta kepala lingkungan setempat berjaga di titik-titik perubahan arus. Namun, hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari sempat memperparah kepadatan lalu lintas. Sejumlah wisatawan dan warga terlihat kebingungan, terutama pengendara yang hendak menuju Seminyak melalui Petitenget, karena banyak jalur yang sebelumnya dua arah kini diberlakukan satu arah.
Meski pengendara harus menempuh jarak yang sedikit lebih panjang, Dishub menilai rekayasa ini dapat mempersingkat waktu tempuh dan mengurai penumpukan kendaraan di persimpangan. Uji coba ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mitigasi kemacetan di Kerobokan Kelod. (Parwata/balipost)










