Penyerahan bantuan bedah rumah oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara kepada salah seorang penerima. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menargetkan 50 unit bantuan rumah layak huni atau bedah rumah per tahun, termasuk pada 2025 ini. Hingga awal Desember, total sudah 40 unit yang diserahkan ke penerima bantuan. Demikian halnya pada 2026, program ini akan tetap berlanjut dengan anggaran Rp5 miliar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat penyerahan bantuan rumah layak huni di Jalan Noja, Denpasar, Jumat (5/12). Kata dia, ada 18 unit rumah layak huni yang diserahkan pada hari tersebut. Adapun nilai bantuan masing-masing rumah yakni Rp90 juta.

Baca juga:  PHR Lampaui Target, Dewan Apresiasi Pemkab dan Pengusaha

“Selain itu ada juga bantuan kelengkapan yang kami mohonkan ke PDAM Denpasar melalui CSR-nya. Itu yang didapat ada spring bed, lemari, dan kompor gas,” katanya.

Menurutnya, program bantuan rumah layak huni ini terus diberikan setiap tahunnya. Termasuk pada 2026 nanti bantuan akan berlanjut dengan menyasar 50 unit penerima bantuan.

Selain itu, kata dia, ada juga program pemerintah pusat terkait bantuan serupa yang Pemkot Denpasar sendiri bisa mengajukan 100 unit bantuan bedah rumah. Hanya saja bantuan pusat tersebut nilainya sedikit, sekitar Rp20 juta hingga Rp25 juta.

Baca juga:  Seorang Pedagang di Jalan Sulawesi Positif COVID-19, Tiga Blok Toko Tutup

“Kita masih pertimbangkan, nanti takutnya ada perbedaan penerimaan di bawah. Tentu Rp25 juta akan kita berikan untuk penerima yang tidak memenuhi persyaratan. Misalnya dari sisi sertifikatnya, karena di Denpasar banyak warga KTP Denpasar tapi sertifikatnya bukan atas namanya,” ujar Jaya Negara.

Setiap unit rumah dibangun minimal memiliki dua kamar. Hal ini dirancang agar warga dapat memanfaatkan salah satu kamar sebagai ruang kontrakan, jika penerima hanya membutuhkan satu kamar saja. Dengan demikian ada tambahan nilai ekonomi yang didapat penerima bantuan.

Baca juga:  Gak Cuma Kuliner Ikonik Bali, Babi Guling Punya Sejarah Panjang dan Filosofi Mendalam

“Kalau dikontrakan, rumah seperti ini bisa mendapat sekitar Rp700–800 ribu per bulan. Itu bisa menjadi tambahan pemasukan bagi warga miskin. Harapan kami, hal ini dapat mengangkat derajat mereka secara tidak langsung,” tambah Jaya Negara. (Widi Astuti/bisnisbali)

 

BAGIKAN