
SINGARAJA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mengomentari pemagaran akses jalan Warga Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Badung oleh pihak manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Polemik yang sudah berjalan selama setahun itu terungkap setelah puluhan warga Giri Dharma Ungasan mengadu ke DPRD Bali. Koster meminta agar manajemen GWK tidak terlalu formal dalam mengambil tindakan, namun harus memakai cara kultural kemasyarakatan.
Bagi Koster, masyarakat setempat mestinya dijadikan penopang dalam mengembangkan pariwisata di GWK.
“Menurut saya adalah GWK sebaiknya itu menjadikan lingkungan masyarakat itu sebagai kekuatan penopang, jangan dijadikan musuh, jangan dijadikan lawan, jangan dijadikan orang yang mengganggu, tapi tata dia supaya dia menjadi baik, itu. Kalau bermusuhan dengan masyarakat itu nggak kondusif, selamanya itu akan bermasalah dia. Jadi, harus bijak kita di Bali, nggak boleh begitu,” tegas Gubernur Koster saat meninjau Turyapada Tower, Sabtu (27/9).
Koster mengungkapkan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan para tokoh di Desa Ungasan. Seperti dengan Bendesa Adat Ungasan yang juga Wakil Ketua I DPRD Bali, I Wayan Disel Astawa dan I Wayan Sugita Putra, yang juga tokoh Desa Ungasan.
Koster mengatakan jalan tersebut merupakan milik GWK. “Memang jalan itu sudah jalan sejak dulu, lama. Di kiri kanannya itu memang lahan milik warga yang sudah dijual ke pihak GWK. Jalannya kan ada di dalam dia, secara kewilayahan karena lahan jalan itu berada di dalam tentu saja pihak GWK dia formal, berhak mengatur. Berhak dia karena wilayahnya dia. Tapi tentu saja GWK tidak bisa memakai cara formal, harus memakai cara kultural kemasyarakatan,” ungkap Koster.
Namun demikian, sebagai kawasan pariwisata, manajemen GWK jangan sampai menjadikan obyek wisata ini sebagai kawasan yang eksklusif dengan mengorbankan kepentingan masyarakat. Apalagi, akses jalan yang ditutup tersebut merupakan satu-satunya akses warga yang sudah ada sejak dulu.
“Apalagi, masyarakatnya itu sudah sejak dulu ada akses itu dan saya cek tidak ada akses lain, cuma ada itu. Kalau ada akses lain kan kita bisa carikan jalan keluar. Jadi ini nggak ada.
Untuk itu, Gubernur Koster akan segera bertemu dengan manajemen GWK untuk mencarikan jalan keluarnya. “Karena itu saya akan segera bicara dengan manajemen GWK agar dicarikan jalan keluar terbaik,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)