Gubernur Koster saat menghadiri acara Jaga Desa, di Kejati Bali, Kamis (11/9). (BP/asa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menyatakan, terkait penanganan banjir, Pasar Kumbasari dan Pasar Badung menjadi prioritas. Penanganan yang urgent dilakukan adalah menyedot air yang tergenang di lantai parkir Pasar Badung. Terdapat 18 mesin penyedot yang dipersiapkan. “Mudah-mudahan sore ini sudah bisa dibersihkan,” ucap Gubernur Koster.

Terkait kerusakan fasilitas umum, hal ini sudah dibicarakan dengan BNPB dan pendanaan akan ditalangi dengan APBN. Ia juga menyebut, fokus pemerintah juga terkait kerugian yang diderita pedagang.

Baca juga:  Gudang Logistik Kantor BPBD Bali Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

“Kini sedang menghitung kerugian. Karena ini pedagang, peralatan yang hanyut dan rusak, dan barang jualan lainnya yang hilang sedang dihitung,” sebut Koster saat ditemui di acara Jaga Desa, di Kejati Bali, Kamis (11/9).

Dijelaskan lebih jauh, ada sekitar 474 kios atau los plus ruko yang terdampak banjir. Guna mengatasi persoalan ini, dan menuntaskan pascabencana, Pemkot Denpasar dan Pemprov Bali sharing anggaran dengan pemerintah pusat, khususnya BNPB pusat.

Baca juga:  Bansos Korban Judi Daring Tidak Masuk Anggaran

Selain itu, ada juga yang akan ditangani khusus oleh Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar yang dananya sudah tersedia. “Pos anggaran masih dihitung. Itu akan diambil dari APBD belanja tak terduga. Tapi syaratnya, tetapkan dulu tanggap darurat,” jelasnya.

Menurutnya, tanggap darurat sudah ditetapkan statusnya dan dihitung sampai dua pekan ke depan. Disinggung terkait bangunan di tepi sungai yang ambrol, Gubernur Koster menyatakan, sudah ada yang akan dibangun kembali. “Tapi karena ini milik pribadi, ya itu kita akan bantu tapi tidak sepenuhnya,” jelasnya.

Baca juga:  RAFI 2024, Beban Listrik Bali Turun Jadi 800 MW

Sementara, terkait nasib pengungsi, Gubernur Koster menegaskan sudah ditangani dengan baik dan ditempatkan di balai banjar. Para pengungsi juga telah disediakan makanan, minuman, selimut, dan kebutuhan lainnya. (Miasa/balipost)

 

BAGIKAN