GIANYAR, BALIPOST.com – Sebanyak 18 orang perwakilan pedagang di Gedung Timur Pasar Tematik Ubud mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar, Rabu (27/8). Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan informasi terkait rencana renovasi pasar dan tempat relokasi sementara bagi 321 pedagang.
Perwakilan pedagang, I Ketut Torki mengatakan, kedatangan pedagang ke Disperindag untuk meminta kepastian karena informasi dari petugas pasar berbeda-beda terkait nasib pedagang selama proses renovasi. “Informasi di pasar masih simpang siur, belum ada sosialisasi resmi terkait rencana Pemkab Gianyar merenovasi Pasar Blok Timur,” ucapnya.
Pihaknya berharap agar pemerintah dapat memberikan kepastian terkait waktu renovasi. Pihaknya juga meminta kepastian tempat relokasi pedagang selama proses renovasi berlangsung.
Menjawab hal ini, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, I Wayan Suarta menyampaikan permohonan maaf atas kesimpangsiuran informasi dari petugas pasar di lapangan. Dijelaskannya, proses renovasi Pasar Tematik Ubud direncanakan akan berlangsung 1,5 bulan. Hanya saja, sebelum proses pengerjaan Dinas PUPR akan melaksanakan proses tender yang berkisar 1 bulan.
Hasil koordinasi Disperindag dengan Dinas PUPR, pedagang masih bisa berjualan selama proses tender. “Setelah menang pun masih ada waktu sanggah/penyanggahan sekitar 10 hari,” ucapnya.
Sementara, untuk tempat relokasi, Disperindag sebenarnya sudah menjajaki 3 lokasi di luar Pasar Ubud. Hanya saja, ketiga tempat tersebut dinilai belum memungkinkan digunakan.
Soal masukan dari pedagang mengenai lokasi relokasi menggunakan kawasan Blok Barat dan sebelah timur Pura Melanting Pasar Tematik Ubud, Suarta mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar tidak menempatkan material bangunan untuk renovasi di timur Pura Melanting Pasar Tematik Ubud agar bisa menjadi tempat sementara bagi pedagang untuk berjualan.
“Selama proses renovasi, ratusan pedagang Blok Timur akan diupayakan berjualan bersama pedagang di Blok Barat dan bisa berjualan di timur Pura Melanting dengan tempat yang sangat terbatas,” jelasnya. (Wirnaya/balipost)
