Ilustrasi gerhana matahari. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ramai di media sosial, gerhana matahari total akan terjadi pada 2 Agustus 2025. Disebut, gerhana ini membuat bumi gelap selama enam menit.

Kabar ini pun dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengatakan gerhana matahari total memang akan terjadi pada 2 Agustus, namun bukan pada 2025.

Gerhana faktanya akan terjadi pada 2027. Dan fenomena alam tersebut tidak terlihat di Indonesia.

“Berdasarkan perhitungan astronomi, hari ini tidak ada kejadian gerhana matahari,” ungkap Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Tomy Gunawan, saat dikonfirmasi Balipost, Sabtu (2/8).

Tomy Gunawan mengungkapkan bahwa tahun 2025 terjadi 2 kali fenomena gerhana matahari. Yaitu, yang sudah terjadi pada 29 Maret lalu dan akan terjadi pada 21 September 2025 mendatang.

Baca juga:  Keluarga Diminta Gelar Pecaruan Manca Warna

“Untuk tahun 2025, gerhana matahari terjadi pada 29 Maret dan 21 September 2025, dan keduanya tidak teramati di wilayah Indonesia,” terangnya.

Tidak saja gerhana matahari, pada tahun 2025 ini juga terjadi 2 fenomena gerhana bulan total. Yaitu, yang sudah terjadi pada 14 Maret lalu dan akan terjadi kembali pada 7 September 2025. “Sehingga total ada 4 gerhana yang terjadi di sepanjang tahun 2025 ini, 2 gerhana matahari dan 2 gerhana bulan total,” ujarnya.

Terkait gerhana bulan total pada 7 September 2025, gerhana tersebut dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Sedangkan seluruh fase gerhana dapat dilihat di Asia dan Australia.

Gerhana Penumbra mulai (P1) pukul 22.28.21 WIB. Gerhana Sebagian mulai (U1) pukul 23.27.02 WIB. Gerhana Total mulai (U2) pukul 00.30.41 WIB.

Baca juga:  Bali Masuk Daftar "No List" 2020, Ini Reaksi Pelaku Pariwisata

Puncak Gerhana (MID) pukul 01.11.43 WIB. Gerhana Total berakhir (U3) pukul 01.52.47 WIB. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pukul 02.56.26 WIB. Gerhana Penumbra berakhir (P4) pukul 03.55.00 WIB.

Sementara gerhana matahari sebagian pada 21 September 2025, dikatakan bahwa gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Gerhana dapat dilihat di Selandia Baru, Kepulauan Mikronesia, dan sebagian kecil Australia Timur.

Proses global fase Gerhana Matahari Sebagian ini, yaitu Gerhana Sebagian mulai di lokasi awal (P1) pukul 17.29.31 UT. Puncak Gerhana pukul 19.41.43 UT, dan Gerhana Sebagian berakhir di lokasi akhir (P) pukul 21.53.33 UT.

Terkait gerhana matahari total pada 2 Agustus 2027, dikatakan jalur totalitasnya akan membentang sepanjang 15.227 kilometer, dengan lebar jalur sekitar 258 kilometer. Wilayah yang mengalami gerhana total ini meliputi 11 negara, yaitu Spanyol (terutama di wilayah selatan seperti Tarifa), Gibraltar, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia.

Baca juga:  Kabar Baik, Bali Masih Laporkan 1 Digit Kasus COVID-19

Diungkapkan, di negara-negara tersebut langit akan gelap seperti malam di siang bolong selama beberapa menit. Korona matahari-bagian luar atmosfer matahari yang biasanya tersembunyi oleh cahaya matahari-akan terlihat jelas.

Sedangkan, wilayah lain seperti sebagian Afrika, Eropa, dan Asia Selatan akan mengalami gerhana sebagian, yang meskipun tidak seindah totalitas, tetap menjadi pengalaman langit yang menarik. Sementara itu, Indonesia dan sebagian besar negara Asia Tenggara tidak akan bisa menyaksikan fenomena ini, baik secara total maupun parsial. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN