Suasana KEK Sanur difoto dari udara. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur pada Rabu (25/6) diresmikan Presiden Prabowo Subianto.

Bicara tentang Sanur, sudah sejak lama kawasan ini dikenal sebagai destinasi dengan resor pariwisata yang tertua di Bali. Kawasan ini merupakan destinasi wisatawan yang sudah sangat dikenal dunia, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Letak Sanur yang dekat dengan pusat Kota Denpasar serta Pusat Pemerintah Provinsi Bali, membuatnya mudah diakses. Hal ini pula yang menjadi salah satu pertimbangan ditetapkannya kawasan Sanur menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

KEK Sanur ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 untuk menjadi KEK Kesehatan dan KEK Pariwisata. Dikutip dari laman kek.go.id, KEK ini berada tepat di tepi Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.

KEK Sanur diharapkan dapat mengakselerasi sektor Kesehatan dan juga sektor Pariwisata pada Provinsi Bali. KEK Sanur memiliki konsep pengembangan Kesehatan dan menjadi KEK Kesehatan pertama di Indonesia sekaligus menjadi KEK Pariwisata yang berorientasi kepada nuansa alam dan memaparkan keindahan Pantai yang terdapat di Sanur, Pulau Bali.

Berikut 5 fakta penting tentang KEK Sanur yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (25/6) ini, dikutip dari berbagai sumber:

1. Ditetapkan 27 Januari 2022

Baca juga:  Nyepi Bersamaan dengan Tarawih Hari Pertama, Ini Pengaturannya Sesuai SE Gubernur Bali

Kawasan Ekonomi Khusus Sanur resmi ditetapkan pada 27 Januari 2022 oleh pemerintah Indonesia. Hal ini ditandai dengan penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 untuk menjadi KEK Kesehatan dan KEK Pariwisata. Penetapan ini bertujuan untuk menjadikan Sanur sebagai pusat ekonomi yang berbasis pada pariwisata berkelanjutan dan inovasi digital.

2. Lokasi dan Luas KEK Sanur

KEK Sanur terletak di Kecamatan Denpasar Selatan, Bali. Lokasi ini sangat strategis karena Sanur dikenal sebagai salah satu tujuan wisata utama di Bali yang menawarkan keindahan pantai serta potensi pengembangan yang besar.

Luas wilayah yang masuk dalam KEK Sanur mencapai 41,26 Ha dengan target investasi Rp 6,2 triliun. Ditargetkan ada 18.375 tenaga kerja yang terserap di kawasan ini.

3. Fokus Pengembangan

Pengembangan KEK Sanur difokuskan pada pariwisata digital, inovasi teknologi, serta industri kreatif. KEK ini diharapkan dapat mengintegrasikan ekosistem pariwisata dengan kemajuan teknologi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong investasi di sektor-sektor seperti teknologi informasi, kesehatan, dan budaya.

Khusus selama 2024, KEK yang berada di lahan seluas 41,26 hektare kawasan wisata Sanur meraup investasi sebesar Rp938,3 miliar dan tenaga kerja sebanyak 495 orang.

Baca juga:  Sekolah Rakyat di Bali Disambut Antusias, 84 Calon Siswa Sudah Terdaftar

KEK Kesehatan Sanur dibangun oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) yang merupakan salah satu bagian holding BUMN, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.

Keberadaan KEK Sanur dengan seluruh fasilitas kesehatan berkelas dan berteknologi terkini diharapkan mampu menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri, dengan total pasien estimasi sebanyak 123-240 ribu orang pada tahun 2030.

Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diprediksi menghemat devisa dengan estimasi sebesar total Rp 86 Triliun dan penambahan devisa sebesar Rp 19,6 Triliun (2022-2045).

Kawasan ini kedepannya diharapkan menjadi pionir Medical & Wellness Tourism Destination no.1 di Asia Tenggara dimana ditargetkan mengundang investasi dengan estimasi mencapai 15-20T dan pada tahun 2045 diprediksi memberikan multiplier effect dan berdampak positif pada GDP nasional akan bertambah estimasi menjadi 80,7 triliun, menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja atau meningkat dengan estimasi sebesar 2.069% dibandingkan tanpa adanya KEK Sanur.

4. Infrastruktur dan Fasilitas

Untuk mendukung pengembangan kawasan ini, pemerintah dan pihak swasta akan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur yang modern. Ini mencakup pembangunan bandara internasional, akses transportasi yang lebih baik, serta fasilitas pendukung seperti hotel, pusat riset, dan kawasan bisnis. Tujuan utamanya adalah menjadikan Sanur sebagai kawasan pariwisata yang ramah teknologi dan berkelanjutan.

Baca juga:  KEK Sanur Diharapkan Bermanfaat bagi Warga Setempat

Investasi yang ditawarkan KEK Sanur mencakup kesehatan, penyediaan infrastruktur kawasan, dan hotel berbintang. Rencananya, di KEK Sanur akan dibangun sarana akomodasi hotel bintang 5, Ethnomedicinal botanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, Area Komersial, Sentra UMKM, Restaurant, serta berbagai fasilitas lain.

PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan anak usaha dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur oleh Pemerintah sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2022 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sanur pada tanggal 1 November 2022.

5. Rencana Peresmian KEK Sanur

Meskipun KEK Sanur sudah ditetapkan sejak 2022, rencana peresmian kawasan ini baru dilakukan pada 25 Juni 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintah berharap bahwa dengan adanya peresmian dan pengoperasian penuh, KEK Sanur dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali, serta menarik lebih banyak investasi asing dan domestik untuk berpartisipasi dalam pengembangan kawasan ini. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN