Warga Desa Pakraman Yeh Poh, Manggis, Karangasem saat mengarak pajegan dan sumbu serangkaian ritual aci ngusaba agung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Karangasem dikenal sebagai daerah yang kuat mempertahankan tradisi Bali Aga. Di antara upacara-upacara yang dilaksanakan secara turun-temurun, Usaba Sumbu termasuk yang paling mencolok dari segi ukuran, nilai simbolis, dan keterlibatan warga desa.

Berikut sejumlah fakta menarik terkait Usaba Sumbu yang menghadirkan sebuah persembahan setinggi 25 meter untuk kesuburan, dikutip dari berbagai sumber:

1. Upacara Ungkapan Syukur kepada Ida Betara Sri

Baca juga:  Bobol Delapan Sekolah, Ini Tuntutan Buat Taufik Hidayat

Usaba Sumbu merupakan bentuk persembahan kepada Ida Betara Sri Rambut Sedana, dewa kesuburan dalam kepercayaan Hindu Bali. Tujuannya adalah memohon berkah hasil bumi, kemakmuran, dan ketenteraman desa.

2. Sumbu, Sesajen Raksasa Setinggi 25 Meter

Ciri khas utama upacara ini adalah hadirnya sumbu, yaitu sesajen yang disusun tinggi menjulang hingga ±25 meter. Isinya bukan hanya hasil bumi, tapi juga jajan tradisional, bunga, dan berbagai simbol adat seperti rerenteng, reringgitan naga sari, replika burung, kapal, dan wayang. Sumbu menjadi lambang persembahan tertinggi kepada para dewa.

Baca juga:  Ngusaba Agung Pura Luhur Sri Rambut Sedana Digelar Tiap 100 Tahun Sekali

3. Guling Siyu: Seribu Babi Guling

Tradisi unik dalam Usaba Sumbu adalah Guling Siyu, yaitu prosesi membawa ribuan babi guling sebagai bagian dari sesajen. Setiap warga atau kelompok wajib berpartisipasi, menandakan semangat gotong royong desa adat.

4. Digelar Dua Kali: Kaja dan Kelod

Usaba Sumbu dilaksanakan dua kali, yakni Usaba Kaja di Pura Panti Kaler dan Usaba Kelod di Bale Agung. Keduanya berlangsung dalam jarak tiga hari dan diiringi oleh gamelan Selonding, serta ditutup dengan ritual penyineban (pengembalian Ida Betara ke pura masing-masing). (Pande Paron/balipost)

Baca juga:  Puncak Pujawali di Pura Ulun Danu Batur Dihadiri Ribuan Pemedek
BAGIKAN