
MANGUPURA, BALIPOST.com – Suasana di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tampak berbeda pada Jumat (23/5). Ribuan massa dengan mengenakan pakaian adat Bali memenuhi areal tersebut. Mereka adalah pegawai yang bersiap menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian ASN BKPSDM Badung, Ni Made Rai Anggraeni, menjelaskan bahwa tradisi ini menjadi bagian penting dari tahapan penerimaan CPNS dan PPPK di Badung.
“Peserta yang hadir adalah mereka yang lulus seleksi tahun 2024 tahap pertama. Tradisi mejaya-jaya ini menjadi bentuk penghormatan pada nilai-nilai budaya lokal,” ujar Rai Anggraeni saat ditemui, Jumat (23/5).
Setelah ritual selesai, para peserta melanjutkan dengan sesi gladi yang digelar di lapangan Puspem Badung. Kegiatan ini sebagai persiapan teknis untuk acara penyerahan SK yang dijadwalkan berlangsung Senin (26/5) mendatang.
Sebelumnya, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta melalui Sekda Adi Arnawa yang menandatangani SK pengangkatan secara elektronik, menyatakan komitmen penuh pemerintah dalam memberikan kepastian status kepada ribuan CPNS dan PPPK yang lolos seleksi.
Dari data yang diterima, jumlah CPNS yang akan menerima SK mencapai 582 orang, sedangkan PPPK sebanyak 4.918 orang. Tak berhenti di situ, pemerintah juga sedang memproses PPPK tahap kedua yang berjumlah lebih dari 1.700 peserta.
“Saya selaku Bupati Badung menunjukan komitmen untuk segera memberikan SK. kepada para pegawai yang akan diangkat menjadi PPPK gelombang I. Dengan menandatangani secara digital, saya cukup menandatangani 1 SK saja secara otomatis dan langsung seluruh SK sudah bertandatangan sebagaimana harapan seluruh PPPK gelombang I. Selain itu saya juga sudah menandatangani SK. CPNS,” jelasnya.
Kepala BKPSDM Badung, I Gede Wijaya, yang turut hadir dalam prosesi mejaya-jaya, menambahkan bahwa acara ini juga menjadi momentum refleksi diri bagi para calon pegawai. “Mereka tidak hanya memasuki dunia kerja, tetapi juga memasuki ruang pengabdian. Di sinilah pentingnya pembersihan lahir batin,” ujarnya. (Parwata/Balipost)