
TABANAN, BALIPOST.com – Menghadapi cuaca yang tak menentu belakangan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan mengambil langkah sigap dengan menyiapkan sarana dan anggaran penanganan bencana. Mulai dari pengadaan alat pendukung seperti kapak dan mesin senso, hingga penyediaan anggaran sewa alat berat guna mempercepat penanganan di lapangan.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan penambahan sejumlah alat, seperti 10 unit kapak untuk potong bambu dan 14 unit mesin senso. Dari total mesin senso tersebut, dimana sebanyak 10 unit akan didistribusikan ke masing-masing kecamatan, sementara 4 unit sisanya disiapkan di markas BPBD.
“Pengadaan ini bertujuan untuk penanganan dini, terutama jika terjadi kejadian serentak di beberapa titik. Kapak masih kami telusuri di e-katalog, sedangkan mesin senso dianggarkan sekitar Rp 90 juta,” jelas Srinada, Jumat (17/5).
Langkah distribusi senso ke kecamatan, lanjut kata Giri juga merupakan bagian dari instruksi Bupati Tabanan untuk memperkuat penanganan dini bencana, seperti pohon tumbang yang bisa menutup jalur utama kendaraan. Hal ini dianggap penting guna mencegah kemacetan panjang sembari menunggu tim BPBD tiba di lokasi.
Selain alat penanganan pasca bencana, BPBD Tabanan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk sewa alat berat. Pasalnya, dalam beberapa kejadian tahun lalu, penanganan bencana memerlukan alat berat seperti ekskavator dan truk angkut, yang belum dimiliki secara permanen oleh BPBD.
“Tahun 2023 kami bahkan sempat memiliki utang sewa alat berat sebesar Rp 48 juta karena banyaknya kejadian, terutama di bulan November. Misalnya di Selabih ada tiga titik kejadian yang butuh alat berat, dan di Karya Sari, Pupuan, ada bangunan miring yang terpaksa dirobohkan karena membahayakan pengguna jalan,” ungkapnya.
Utang sewa tersebut telah dilunasi melalui anggaran tahun 2024. Di sisi lain, BPBD juga aktif menyebarkan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati saat cuaca buruk terjadi, sebagai langkah preventif mengurangi risiko korban dan kerusakan. (Puspawati/Balipost)