Seorang warga berada di parkiran RSD Mangusada, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ruang jenazah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Mengwi, Badung sempat melebihi kapasitas (over capacity) lantaran banyak hari raya Hindu dalam sebulan terakhir, yakni Galungan, Kuningan, hingga Nyepi. Bahkan banyak warga yang menitipkan jenazah membuat pihak rumah sakit mendirikan tenda untuk menampung jenazah.

Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Darta saat dihubungi, Minggu (17/3) membenarkan adanya lonjakan penitipan jenazah hingga meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung untuk mendirikan tenda. “Iya betul masyarakat yang menitipkan jenazah di sini sempat melonjak. Karenanya kami meminta bantuan BPBD untuk mendirikan tenda. Sebab, ruang jenazah sudah tidak menampung lagi,” ungkapnya.

Baca juga:  HUT BNI ke-74, Pegawai Kanwil Denpasar Bagikan 8.588 Paket Sembako

Lonjakan penitipan jenazah terjadi menjelang hari raya Kuningan dan Nyepi Saka 1946, mengingat tidak ada hari baik menurut Hindu untuk melaksanakan upacara ngaben. Setidaknya, 63 jenazah yang dititipkan selama perayaan tersebut. “Daya tampung kita kan hanya 40 jenazah, namun kemarin sempat mencapai 63 jenazah, sehingga kelebihannya ditempatkan sementara di tenda,” katanya.

Namun demikian, Darta menegaskan, kondisi penitipan jenazah mulai berangsur-angsur normal pascahari raya. “Sekarang sudah mulai normal karena sudah banyak yang diambil mungkin sudah boleh ngaben, jadi kemarin saya sudah minta Pak Wadir untuk membongkar (tenda),” jelasnya.

Baca juga:  Perayaan Nataru, Bandara Ngurah Rai Antisipasi Lonjakan COVID-19 hingga Ancaman Teror Bom

Sebelumnya, Manajemen RSD Mangusada Kabupaten Badung berencana membangun fasilitas pemulasaran jenazah dan rumah singgah untuk keluarga pasien. Rencana pengembangan layanan kesehatan ini tertuang dalam Rencana Strategi Bisnis RSD Mangusada Kabupaten Badung Tahun 2021-2026.

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa setiap harinya terdapat 20 hingga 30 jenazah yang harus ditangani. Namun, fasilitas yang tersedia hanya peti dan formalin, tanpa adanya fasilitas pembekuan. Karena itu, pembangunan fasilitas pemulasaran jenazah diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Baca juga:  Percaya Karma Itu Nyata, Anik Inisiasi Pembelajaran di Perdesaaan Demi Masa Depan Lebih Baik

“Pengembangan fasilitas pemulasaran jenazah ini sangat dibutuhkan mengingat keterbatasan fasilitas yang kami miliki. Ke depan, kami berharap dapat dibantu dalam penyediaan lahan dan pembangunan rumah duka. Ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi rumah sakit,” terangnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN