Suasana di RSD Mangusada, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan berencana membuka layanan stem cell (sel punca). Sebagai langkah awal, manajemen RSD Mangusada melakukan studi tiru ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), di Jakarta, salah satu rumah sakit terdepan dalam penelitian dan pelayanan terapi sel punca di Indonesia.

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa bersama jajaran pimpinan RSD Mangusada turut serta dalam kegiatan ini untuk memperluas wawasan terkait pengembangan layanan kesehatan berbasis teknologi sel punca. “Pengembangan layanan stem cell ini sangat menarik, visioner, dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Badung,” ujar Wabup Suiasa.

Baca juga:  Dengar Tangisan Dikira Kucing, Penjual Kue Temukan Bayi Laki-laki Terbungkus Kain

Ia berharap, dengan kunjungan ini RSD Mangusada dapat mendapatkan pengetahuan mendalam yang nantinya bisa diterapkan untuk mengembangkan layanan terapi sel punca di Badung.

Kepala ITK Sel Punca RSCM, Prof. Dr. dr. Ismail menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa RSCM merupakan salah satu rumah sakit di Indonesia yang menyelenggarakan penelitian dan pelayanan terapi sel punca berbasis klinis. Pelayanan ini didukung oleh SK Menteri Kesehatan RI, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan PT Kimia Farma Tbk. Saat ini, laboratorium sel punca di RSCM telah mendapatkan izin produksi sel punca mesenkimal dari BPOM pada 2019 dan izin operasional untuk aplikasi klinis pada 2020.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Badung Melonjak, Segini BOR RSD Mangusada

Prof. Ismail juga menyatakan dukungannya terhadap rencana RSD Mangusada dalam mengembangkan layanan terapi sel punca. “Kami sangat mengapresiasi rencana pengembangan layanan stem cell di RSD Mangusada dan berharap dapat berkolaborasi dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi ini,” ungkapnya.

Rencana ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi dunia kesehatan di Badung, serta membuka akses masyarakat terhadap terapi medis modern yang lebih canggih dan efektif. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Sehari Ada di Seratusan Orang, Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Kembali ke Tiga Ratusan
BAGIKAN