Kapolresta Denpasar AKBP Jansen membagikan masker di Jalan Cokroamino, Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejauh ini masih banyak masyarakat mengabaikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, diantaranya menggunakan masker. Seperti saat Tim Satgas COVID-19 menggelar operasi di perbatasan Denpasar-Badung di Jalan Cokroamino, Denpasar, Jumat (17/4), terjaring 650 pengendara kendaraan tidak pakai masker.

Selain itu dikeluhkan tidak ada bantuan konsumsi dari pemerintah ke tim satgas tersebut. “Dengan situasi seperti ini, masyarakat mohon dukung kami dengan cara mematuhi kebijakan pemerintah. Pemerintah juga tolong perhatikan tim di lapangan ini. Masa dukungan air putih saja tidak ada. Saya pernah belikan nasi tapi jadi masalah karena tidak semua dapat. Mudah-mudahan bisa dievaluasi,” kata Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol Nyoman Gatra, usai memimpin pembagian masker bersama Tim Satgas COVID-19.

Baca juga:  Warga Bali Meninggal COVID-19 Tambah Puluhan, Kabupaten Ini Terbanyak

Menurut Kompol Gatra, sudah tujuh kali tim ini melakukan kegiatan ini. Masih bergerak tim terpadu yaitu Polri, TNI, BPBD, relawan, linmas, Satpol PP dan pecalang. Tenaga intinya yaitu relawan di back up TNI dan Polri. “Jadi, masih menyasar di pintu masuk Denpasar. Karena kami ingin mengudakasi masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan. Hampir satu jam, masker habis dibagikan sebanyak 650. Sasar masyarakat yang tidak pakai masker,” tegasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Naik dari Sehari Sebelumnya

Dari data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat belum maksimal dalam mendukung program pemerintah memutus ranti penyebaran COVID-19. Mayoritas mereka dari luar denpasar. Upaya selanjutnya edukasi dan berikan pemahaman jangan sampai memalukan karena terjaring terus. Diharapkan punya kesadaran sendiri. Prinsipnya jangan sampai tertular dan menulari.

Apakah akan ada tindakan tegas? “Tergantung keputusan pemerintah, apakah akan diberlakukan aturan lebih tegas? Sampai saat ini maaih imbauan-imbauan. Kita ingin masyarakat sebagai pelaksana di bawah disiplin sehingga tercapai Denpasar jadi wilayah bebas dari virus Corona yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Baca juga:  Banyak Aktivitas Sekolah, Jadwal Pembuangan Sampah di Depo Kreneng Diubah Lagi

Supaya tercapai target tersebut tergantung dukungan masyarakat dan relawan. Menurutnya terkendala di masyarakat karena pemahaman mereka beda-beda. “Kalau kita bersatu dan mengikuti anjuran pemerintah, saya yakin dan percaya keinginan Denpasar dan Bali bersih dari COVID-19 bisa tercapai,” tandas mantan Wakapolsek Kuta ini. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *