
DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Muhammad Iqbal Simatupang, Rabu (5/11), mengecek kesiapan personel serta sarana dan prasarana (sarpras) tanggap darurat bencana. Pengecekan ini terkait upaya mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi saat cuaca ekstrem.
Dari pemetaan, sejumlah wilayah di Denpasar dan Badung tergolong rawan bencana. “Wilayah rawan banjir yaitu di Denpasar Barat, Denpasar Selatan, Denpasar Timur, dan Denpasar Utara. Sedangkan untuk daerah pohon tumbang di seluruh wilayah Denpasar, Kuta dan Kuta Selatan,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol Ketut Sukadi, Kamis (6/11).
Kompol Sukadi menjelaskan, saat memimpin apel kesiapan tanggap darurat bencana 2025, Kombes Iqbal menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah bentuk kesiapan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Apel dimaksudkan untuk melakukan pengecekan terhadap kesiapan personel dan sarpras dalam menghadapi situasi tanggap darurat bencana. Selain itu, merupakan wujud sinergi antarinstansi untuk memastikan kesiapan dan ketanggapan seluruh unsur dalam menghadapi berbagai bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Apel ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan komitmen bersama untuk memastikan kesiapan kita dalam melindungi masyarakat. Diharapkan seluruh personel dan stakeholder dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana demi menjamin keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Pada apel, kapolresta menyoroti kondisi geografis Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire, menjadikan negara ini rawan terhadap berbagai jenis bencana alam. Berdasarkan laporan UNDRR dan World Risk Index 2025, Indonesia menempati peringkat ketiga negara dengan potensi bencana tertinggi di dunia.
Sedangkan data BNPB hingga Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana alam di seluruh Indonesia, di antaranya banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Selain itu, BMKG memperingatkan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dengan potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama akibat pengaruh fenomena La Nina yang diperkirakan terjadi hingga Februari 2026.
Kombes Iqbal menekankan kepada seluruh peserta apel untuk melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan, memberikan imbauan kamtibmas terkait potensi ancaman bencana kepada masyarakat, memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana pendukung tanggap darurat, melaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana secara rutin, mengedepankan kecepatan dan ketepatan respons dalam setiap penanganan bencana, melaksanakan tugas kemanusiaan dengan empati, humanis, dan profesional, melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan resiliensi bencana, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan seluruh stakeholder terkait.
“Ini bukan hanya tanggung jawab tugas tetapi juga panggilan moral dan bentuk pengabdian tulus terhadap kemanusiaan. Mari kita laksanakan tugas ini dengan semangat, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab demi keselamatan masyarakat,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)
Ketfoto
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Muhammad Iqbal Simatupang mengecek sarpras penanggulangan bencana alam. (BP/istimewa)










