Tangkapan layar website penanggulangan COVID-19 Tabanan. Diambil pada Minggu (12/4). (BP/kmb)

TABANAN, BALIPOST.com – Informasi yang beredar luas di masyarakat, menyebut Kecamatan Kerambitan jadi zona merah lantaran ada warganya terkonfirmasi Positif COVID-19. Kondisi ini ditanggapi Perbekel Kerambitan AA. Ngurah Bagus Priyadarma, Minggu (12/4).

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, pihaknya mengatakan jika Kerambitan belum sampai masuk zona merah lantaran warga yang positif itu merupakan pekerja migran Indonesia yang baru pulang ke desa. Dan, penyebaran virus ini bukan berkembang di desa.

Baca juga:  Pastikan Sehat, Puluhan PMI Tabanan Dipulangkan

Meski demikian untuk mencegah penyebaran virus, satgas desa telah melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan dan sosialiasi PHBS ke banjar-banjar sekaligus terus menghimbau warganya untuk tidak panik. “Saya rasa belum pas jika dikatakan zona merah, karena warga (PMI, red) ini begitu datang sudah melakukan isolasi mandiri dan dijaga ketat oleh satgas. Kira-kira empat hari lalu pulang dari luar negeri, dari itu sudah kelihatan kurang sehat dan isolasi mandiri, namun setelah diperiksa kesehatannya hasilnya dikonfirmasi positif terjangkit Corona jadi terpaksa dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Baca juga:  Transmisi Lokal Bertambah Lagi di Tabanan

Lanjut dikatakan Priyadarma, saat pulang ke Kerambitan warga bersangkutan tidak melakukan interaksi dengan keluarga. “Sudah diantisiapasi, sudah isolasi mandiri. Namun untuk bisa diketahui hasilnya tentu tunggu proses karena saat datang belum kelihatan gejalanya, setelah beberapa hari baru ketahuan,” ucapnya.

Begitupun untuk aktivitas Pasar Kerambitan, berdasarkan informasi beredar agar sementara tidak dikunjungi masyarakat, ditanggapi oleh Perbekel Kerambitan. Menurutnya Pasar Kerambitan tetap buka untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadwalnya mulai pukul 11.00 sampai dengan 14.00 WITA.

Baca juga:  Naker Migran Tabanan Sudah Pulang Lama dan Lolos Karantina Mandiri, Dinyatakan Positif COVID-19

Bahkan, mengantisipasi pedagang yang berjejal pun telah dilakukan penguraian agar antara pedagang satu dengan lainnya tetap jaga jarak (social distancing). “Sejumlah pedagang sudah dipindah ke timur dan agak longgar, kami gunakan lokasi eks SMPN 1 Kerambitan di Banjar Tengah Kangin luasnya sekitar 29 are,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *