Kapolsek Selemadeg Timur, AKP Komang Sri Subakti melakukan pendekatan ke warga terkait isolasi terpusat. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Belasan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di salah satu rumah warga di wilayah Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur sempat melakukan penolakan isolasi terpusat (isoter). Tak ingin, penyebaran kian meluas, Kapolsek Selemadeg Timur, AKP Komang Sri Subakti pun mengambil langkah tegas.

Ia langsung melakukan rapat koordinasi Jumat (6/8) dengan Satgas Desa setempat untuk segera melakukan penanganan isolasi pada warga tersebut. Perdebatan alot sempat terjadi, meski sudah dilakukan edukasi dengan mengajak bidan desa dan satgas yang memberikan penyuluhan, hingga akhirnya mereka ini sadar untuk mau menjalani Isoter.

Baca juga:  RSUD Tabanan Berduka, Salah Satu Perawat Seniornya Meninggal Terkonfirmasi COVID-19

“Karena dari petugas Isoter belum siap, sebelas warga ini rencananya besok baru diarahkan ke Poltrada, dan saat ini Satgas Desa sudah kami minta melakukan pengawasan secara ketat, termasuk menempel stiker di rumah tersebut agar tidak ada warga lainnya yang keluar masuk,” terangnya.

Dari informasi yang dihimpun, seorang warga asal desa Bantas belum lama ini meninggal dunia lantaran penyakit penyerta (komorbid).

Baca juga:  Selama Pandemi, Limbah Medis B3 RS di Tabanan Naik

Dan dari hasil swab, ternyata yang bersangkutan terkonfirmasi positif COVID-19. Pihak satgas pun langsung melakukan penelusuran kontak erat pada keluarga besar almarhum, dan awalnya didapati dua orang positif yakni almarhum dan anaknya.

Namun ketika tracing kembali dilakukan, didapati dari 19 orang total warga yang ada di areal pekarangan rumah tersebut, 11 orang juga positif. Bahkan dari mereka yang positif kali ini terdapat juga anak usia 2 tahun dan seorang ibu hamil.

Baca juga:  Vaksinasi COVID-19, Tabanan Masih Tunggu Jadwal dan Jumlah Vaksin

Dengan jumlah temuan yang cukup tinggi tersebut, pihak kepolisian pun menyarankan untuk mereka yang positif ini melakukan Isoter guna memutus penyebaran kasus. Sayangnya, mereka sempat menolak dan meminta untuk isolasi mandiri. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *