TABANAN, BALIPOST.com – Puluhan warga yang Senin (12/8) malam naik ke kawasan Puncak Gunung Batukaru akhirnya turun, Selasa (13/8). Mereka kemudian digantikan dengan relawan dan petugas.

Mereka dijemput di kawasan Kecamatan Pupuan, dengan kendaraan truk. Bahkan setibanya di areal parkir Pura Batukau, Selasa, mereka disambut hangat oleh Camat Penebel, IGA Supartiwi.

Tak banyak yang bisa mereka sampaikan karena kelelahan. Pasalnya, untuk mencapai lokasi puncak, warga harus menempuh 4 jam perjalanan.

Sesuai informasi dari warga yang sudah naik Senin malam untuk memadamkan api, bahwa kebakaran terjadi di lereng gunung areal terjal selatan dan timur Pura Puncak Kedaton. Beruntung api tidak sampai merembet ke areal Pura Puncak Kedaton. “Ada di posisi selatan dan timur Pura Puncak Kedaton kira-kira jarak 10 meter dari Pura Puncak Kedaton,” ujar I Made Bawa.

Baca juga:  Dedik Simpan Narkoba di Saku Celana

Made Bawa menuturkan, dia berangkat Senin (12/8) malam dengan puluhan rombongan ke lokasi kebakaran. Sesampai di lokasi dengan menempuh perjalanan 4 jam, masyarakat dari Desa Pujungan dan Desa Batungsel juga sudah berusaha memadamkan api. “Kami bantu bersama-sama padamkan api dengan cara seadanya, baik dengan cara mengurug dengan tanah dan memutus rembetan api dengan membuat galian kecil,” imbuh Bawa warga asal Banjar/Desa Sesandan, Kecamatan Penebel Tabanan.

Baca juga:  Peringati Hut Infanteri di Masa Pandemi, Rindam XI/Udayana Lakukan Ini

Sementara itu Bendesa Adat Wangaya Gede sekaligus Ketua Umum Pura Batukaru, I Ketut Sucipto membenarkan jika di kawasan lokasi kebakaran masih ada titik-titik api yang belum bisa ditangani, khususnya di sekitar bagian lereng. “Selain karena terjal dan mengancam keselamatan warga, juga karena ada gambut, dan kami masih menunggu bantuan helikopter untuk membantu proses pemadaman sesuai dengan yang disampaikan bapak Wakil Bupati semalam,” terangnya.

Baca juga:  Pura Negara Gambur Anglayang, Simbol Kerukunan Umat Beragama

Sampai saat ini, lanjut kata Sucipto, masih ada warganya yang standby (siaga) di puncak. Begitupun warga dari wilayah Kecamatan Pupuan yang terus melakukan upaya penanganan titik api (bara api) yang belum sepenuhnya padam tersebut. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *