Oknum PNS
Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Warga di Jembrana dihebohkan sebuah unggahan tak senonoh di media sosial (medsos) yang diduga dilakukan oknum tenaga kontrak kesehatan (bidan) di salah satu Puskesmas di Pekutatan. Unggahan foto hasil jepretan video dari layar handphone ini menjadi pergunjingan warga.

Parahnya lagi, dari salah satu foto hasil jepretan video call itu, terpampang gambar memasukkan mentimun ke alat kelamin perempuan separuh baya itu. Dari informasi, foto senonoh itu diketahui oknum salah satu bidan oleh warga berinisal W (48), lantaran di salah satu foto memampang jelas wajahnya.

Baca juga:  Dinas Pertanian Siapkan Satgas Monitor Keamanan Pangan

Diduga oknum bidan ini tidak mengetahui kalau dirinya sedang difoto saat melakukan video call tak senonoh tersebut.  Dalam jepretan foto (screenshot) yang diunggah itu terlihat oknum ini tanpa mengenakan baju alias bugil dan melakukan berbagai pose senonoh sendirian.

Warga menyebutkan foto-foto yang diunggah di akun medsos milik oknum bidan itu terlihat sejak sepekan lalu. Namun belakangan unggahan foto-foto itu sudah dihapus, namun sudah menyebar di masyarakat dan menjadi pergunjingan.

Disinyalir, akun miliknya itu diretas oleh seseorang dan motifnya pemerasan. Pelaku yang diduga mendapatkan foto hasil tangkapan layar video call itu meminta uang puluhan juta rupiah, tetapi belum bisa disanggupi korban seluruhnya.

Baca juga:  Wabup Mahayastra Pimpin Apel Hari Jadi Provinsi dan HUT Pramuka

W sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. Dari informasi di tempat bekerja, korban sudah tidak bertugas beberapa hari belakangan ini.

Sementara informasi di Dinas Kesehatan, W yang diduga merupakan orang dalam foto itu sudah mengundurkan diri sejak awal Juni. Tetapi tidak ada alasan jelas mengapa yang bersangkutan mundur. W merupakan pegawai kontrak kesehatan di salah satu puskesmas.

Sementara seorang kerabat korban, KR kepada wartawan membenarkan foto-foto tak senonoh itu merupakan kerabatnya. Dari pengakuan, akun medsos korban tersebut diretas dan seolah-olah korban sendiri yang menggunggahnya. Khawatir muncul permasalahan, korban tidak melaporkan hal tersebut ke polisi.

Baca juga:  Globalisasi Pengaruhi Perkembangan Sosial Budaya

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramagita, Selasa (11/6) membenarkan beredarnya foto tangkapan layar (screenshot) tak senonoh tersebut di medsos. Tetapi polisi menurutnya belum menerima laporan resmi mengenai kejadian tersebut.

Meskipun demikian, polisi akan melakukan penelusuran karena dinilai meresahkan warga. Anggota juga telah turun menelusuri hal tersebut. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *