Kondisi bangunan pelinggih di Pura Penataran, Puseh, Bale Agung Desa Pakraman Tiga, yang rusak tertimpa pohon beringin tumbang. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Belasan bangunan palinggih di Pura Penataran, Puseh, Bale Agung Desa Pakraman Tiga, Desa Tiga, Susut, rusak parah akibat tertimpa pohon beringin tumbang setinggi puluhan meter. Musibah itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah setempat, Rabu (28/11) sore.

Selain menyebabkan pohon tumbang, hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam juga memicu tanah longsor di sejumlah titik.

Tumbangnya pohon beringin yang tumbuh di luar areal Pura Penataran, Puseh, Bale Agung Desa Pakraman Tiga itu diketahui warga terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Total ada 15 bangunan suci/palinggih yang mengalami kerusakan akibat kejadian itu. 13 diantaranya rusak parah, dan dua lainnya rusak ringan.

Bangunan pelinggih yang rusak yakni Palinggih Batu Made, Palinggih Gunung Agung, Palinggih Mapurwa, Palinggih Betara Tulukbiyu, Palinggih Pasek Asti, Palinggih Mas Majapathit, Palinggih Rambut Sri Sedana, Gudang Penyungsung, Bale Pelik, Bale Dehe, Bale Timbang, Bale Pengaruman dan Palinggih Dasar. Selain itu, tumbangnya pohon juga menyebabkan beberapa bagian tembok penyengker pura setempat hancur.

Baca juga:  Harmonisasi Kegiatan Desa Adat Ditengah Pandemi Covid-19

Penyararikan Desa Pakraman Tiga, I Nengah Sukada didampingi Perbekel Desa Tiga Putu Merta Utama mengatakan tumbangnya pohon beringin yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu terjadi saat hujan deras melanda wilayahnya. Kejadian pertamakali diketahui oleh sejumlah buruh yang bekerja tak jauh dari pura.

Dia menyebutkan, total kerugian akibat musibah itu diperkirakan mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. “Saat ini sedang dilakukan pembersihan oleh krama. Sebelum dibersihkan sesuai kepercayaan Hindu, kita laksanakan prosesi upacara kecil terlebih dahulu,” terangnya.

Baca juga:  Dari Bali akan Jalani PPKM Level 3 hingga Sejumlah Kendaraan Rusak Parah

Berdasarkan pantauan di lokasi kemarin, usai dilaksanakan prosesii upacara, ratusan krama setempat langsung bergotong royong membersihkan batang pohon tumbang dari areal pura. Selain menyingkirkan batan pohon, krama juga membersihkan puing-puing bangunan pelinggih yang hancur. Upaya pembersihan dibantu sejumlah petugas dari BPBD Bangli.

Sementara itu, terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa seizin Kalak BPBD Wayan Karmawan mengatakan, selain mengakibatkan bencana pohon tumbang yang menimpa Pura Penataran, Puseh dan Bale Agung di Desa Tiga, hujan deras Rabu (28/11) sore juga menyebabkan pohon tumbang di jalur Tembuku-Karangasem tepatnya di Dusun Tingkad Batu,Desa Jehem.

Baca juga:  Musim Hujan, Banjir Landa Jalan Denpasar-Gilimanuk

Kejadian itu menyebabkan arus lalu lintas terganggu karena sebagian jalan tertutup oleh dahan pohon. Upaya penanganan sudah dilaksanakan oleh Dinas PU Provinsi melalui mandor jalan setempat. Hujan deras juga memicu terjadinya tanah longsor di jalur Selat-Kayuambua tepatnya di Dusun Pengiangan.

Kejadian ini menyebabkan arus lalin terganggu. “Upaya penanganan dilakukan dengan mengerahkan alat berat (loader) milik Dinas PU Kabupaten Bangli,” terangnya. Pada Kamis (29/11) kemarin dilaporkan juga sejumlah kejadian, yakni pohon tumbang di jalur Tanggahan Peken-Jalan Bau, tanah longsor di Dusun Tanggahan Talang Jiwa, dan longsor di Jalan Jurusan Penatahan menuju Bangli. (Dayu Swasrina/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *