Pura Besakih. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem menjadi salah satu Kabupaten/Kota yang bakal dikunjungi delegasi IMF, Oktober mendatang. Untuk itu, pemkab maupun pengelola objek wisata yang akan dikunjungi diminta untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung untuk menyambut kunjungan tersebut.

Kabid Promosi Dinas Pariwisata Karangasem, Ni Wayan Kerti, Kamis (20/9) mengatakan, sebelumnya pihak dari Asita Bali telah menyampaikan kepada pihaknya destinasi-destinasi wisata yang bakal dikunjungi oleh delegasi peserta IMF. Untuk itu, pihaknya diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti, toilet atau restroom, serta kebersihan dan fasilitas kenyamannnya lainnya untuk menyambut kunjungan itu.

Baca juga:  Ini Pemenang Jegeg Bagus Gianyar 2017

Kerti mengakui, objek yang bakal dikunjungi nanti meliputi objek wisata Bukit Jambul, Besakih, jalur tracking Desa Kastala, Gumung dan Tenganan. Selain itu, Desa tua Tenganan Pageringsingan juga masuk daftar yang bakal dijual paketnya untuk kunjungan, selain Taman Sukasada Ujoeng, objek wisata Pantai Tulamben, Taman Tirtagangga dan Desa Wisata Budakeling.

‘’Pihak Asita nantinya bakal menjual paket-paket wisata itu. Kita sudah beberapa kali rapat koordinasi melibatkan Asita atau PHRI dan pengelola objek wisata guna mempersiapkan diri dalam rangka menyambut kunjungan tamu negara atau pun kunjungan wisman lainnya,”paparnya.

Baca juga:  Perenang Satria Andrew Sabet Emas di SEA Age Brunei

Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Wayan Astika sebelumnya, menyampaikan hal serupa. Menurutnya, momen IMF-WB Oktober nanti selama 10 hari itu, sangat penting bagi Bali. Diharapkan nantinya selain meningkatkan kunjungan wisman khususnya ke Karangasem, juga menjadi promosi penting. Di mana delegasi atau keluarganya yang ikut berkunjungan untuk menghabiskan waktu di Bali.

Menurut Astika, pihaknya sudah beberapa kali bertemu baik dalam rangka rapat atau pun kegiatan lainnya dalam rangka mempersiapkan diri menyambut wisman itu. Kata dia, kelompok sadar wisata dan pengelola desa wisata juga sudah terus dilatih, termasuk diberikan workshop terkait mengelola objek wisata yang dikelolanya, sehingga pramuwisata lokal  atau pengelola desa wisata mampu menyampaikan cerita atau dapat memandu tamunya secara efektif. “Kita minta pengelola objek-objek yang dikunjungi bisa memperdiapkan diri dengan baik untuk menyambut kedatangan delagasi itu. Sehingga pelayanan yang diberikan nanti benar-benar maksimal dan memuaskan,”jelas Astika. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Seratusan Ribu WNA Ada di Bali, Overstay Timbulkan Kerugian Negara

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *