Pantai Kelating, Desa Kelating. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Desa Kelating merupakan salah satu desa di wilayah Kerambitan Tabanan yang memiliki keindahan alam yang cukup lengkap. Selain pemandangan sawah, desa ini juga memiliki Pantai Kelating dan gua kelelawar.

Daya tarik ini jika dikelola dengan baik sebenarnya bisa menjadi potensi wisata. Sayangnya karena terbentur dana pembentukan Desa Wisata Kelating belum bisa terealisasi.

Perbekel Kelating, I Made Suama, Minggu (1/7) mengatakan pihaknya telah mengajukan proposal ke pemerintah kabupaten dalam hal bantuan dana pembentukan desa wisata. Namun hingga saat ini belum terealisasi. “Proposal diajukan sejak tahun 2016 lalu tetapi belum terealisasi,” ujarnya.

Baca juga:  Begini, Kronologis Penangkapan Pelaku Premanisme Asal Rusia

Bantuan yang sempat diterima Desa Kelating adalah pembinaan dari Dinas Pariwisata Propinsi mengenai tata cara dan kelola desa Wisata. Ia melanjutkan kondisi alam Desa Kelating masih sangat asri. Dari total luas wilayah yang mencapai 315 hektare sekitar 220 hektare masih berupa lahan pertanian. Untuk SDM sendiri, Desa Kelating memiliki kurang lebih 2.000 orang warga.

Daya tarik lain adalah pemandangan pantai Kelating dan memiliki gua tempat kelelawar hidup. Menurut Suama beberapa ekor kelelawar yang hidup di gua yang berlokasi dekat pantai Kelating memiliki ekor. “Ada beberapa yang memiliki ekor. Dan ini bisa menjadi salah satu daya tarik,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Jalur ATV, Sejumlah Warga Banjar Samu Dipanggil Polisi

Ia sebenarnya optimis Desa Kelating bisa menjadi desa wisata. Salah satunya adalah usaha wisata berupa jalur tracking yang dibuka desa tetangga, jalurnya selalu melalui persawahan ataupun pantai di Desa Kelating. “Jalurnya selalu melalui desa Kelating. Jadi bisa diartikan desa ini punya daya tarik yang bisa digali dalam hal wisata,” tutur Suama.

Untuk langkah awal, agar bisa menjadi desa Wisata pihaknya mendorong masyarakat yang berminat membuka usaha dibidang pariwisata secara swadaya salah satunya membuka usaha tracking wisata atau APV maupun penyewaan sepeda. “Sebenarnya sudah ada yang berminat. Jadi ini yang kita dorong,” imbuh Suama. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Monumen Pesawat Terbang dan Galeri di Desa Wisata Nyambu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *