Ali Taher Parasong. (BP/har)
JAKARTA, BALIPOST.com – Konten pornografi yang beredar di masyarakat luas, dinilai Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong, sudah tahap mengkhawatirkan. Bahkan ia menyebut keberadaannya sudah bisa dimasukkan dalam kategori darurat.

Ia meminta pemerintah segera bersikap. “Pemerintah harus menganggap bahwa kejahatan pornografi itu bagian dari darurat negara. Pornografi, miras, narkoba, itu bagian dari negara dalam keadaan darurat,” kata Ali usai diskusi “Kebebasan Berkumpul dan Berserikat dalam Demokrasi Pancasila” di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/11).

Baca juga:  Bappenas Apresiasi Inovasi Kerja Gubernur Wayan Koster

Penegasan disampaikan Ali Taher terkait beredarnya konten pornografi yang ada di aplikasi WhatsApp dan situs-situs yang mengandung konten pornografi. Publik dihebohkan dengan konten pornografi di GIF atau gambar berformat animasi di aplikasi kirim pesan Whatsapp (WA), aplikasi media sosial yang saat ini memiliki banyak pengguna di dunia.

Bahkan, menyindir terbitnya Perppu Ormas yang salah satunya karena dalam keadanaan darurat, Ali Taher mengatakan seharusnya keberadaan darurat yang diberlakukan pemerintah lebih baik untuk menghadapi dan mencegah maraknya konten pornografi saat ini. “Menurut saya, pornografi, miras, narkoba ini sudah sangat mengkhawatirkan dibandingkan dengan UU Ormas jauh lebih parah ini. Maka harus segera ditutup, nanti negara akan mengalami kerugian generasi muda masa depan yang berkualitas atau terjadi lose generations,” tegas pimpinan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di MPR ini.

Baca juga:  Masih Tunggu Ini, Parpol Belum Daftar Caleg ke KPU

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta Kemenkominfo memblokir fasilitas tersebut. “Menkominfo harus segera memblokir konten WA yang terkait konten porno yang terdapat dalam aplikasi GIF-nya,” kata Abdul Kharis.

GIF yang berisi konten asusila itu tersembunyi di balik perangkat pencarian. Bahayanya, tidak ada filter atau batasan untuk menggunakan aplikasi GIF tersebut. “Ini sangatlah memprihatinkan,” imbuhnya. (Hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *