TABANAN, BALIPOST.com – Bantuan pembaca Bali Post disalurkan secara bertahap kepada pengungsi Karangasem di seluruh daerah Bali. Untuk Tabanan, bantuan disalurkan kepada pengungsi mandiri di Desa Kukuh Marga.

Bantuan diserahkan langsung pimpinan redaksi Bali Post, I Nyoman Wirata dan penerimaannya diwakili perbekel Desa Kukuh, Made Sugianto, Sabtu (30/9). Bantuan yang diberikan berupa beras, makanan ringan, air mineral, mie instan, susu, pembalut, sabun dan pakaian layak pakai.

Salah satu warga penerima bantuan, Ketut Purna (40) menyampaikan terimakasihnya kepada pembaca Bali Post. Purna sendiri adalah warga Karangasem yang lama tinggal dan bekerja di Tabanan sebagai buruh bangunan. “Saya ajak keluarga saya yang hidup di daerah KRB untuk tinggal di kost. Jumlahnya 35 orang,” ujarnya.

Baca juga:  Karena Ini, Ratusan Siswa Diharapkan Disiplin

Bapak dua orang anak ini mengaku pemilik kost memberikan pinjaman dua kamar untuk keluarganya berteduh. Menurutnya pemilik kost tidak memungut biaya sewa.

Meski sudah diberikan fasilitas tetapi Purna mengaku tetap tidak enak hati jika memakai kamar kost lebih dari dua. Ia juga berjanji akan membayar sewa kamar jika keluarganya yang mengungsi sudah mendapatkan pekerjaan. “Pemiliknya tidak mau memungut sewa. Tetapi saya tidak enak hati. Rencananya kalo semua sudah dapat kerja akan membayar sewa kamar nantinya,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Tianyar Gelar Upacara Peneduh Jagat

Dari 35 orang yang mengungsi di kost-kostan tersebut, tujuh diantaranya masih Balita. Bahkan ada juga bayi yang butuh susu dan pampers.

Mengenai kebutuhan ini, kata Perbekel Kukuh, Made Sugianto, pihak desa memenuhinya secara bertahap. Saat ini ada 91 pengungsi yang bersifat mandiri di Desa Kukuh.

Karena bersifat jangka panjang, pihak desa berencana memberikan bantuan secara bertahap agar lebih tepat sasaran dan tidak menumpuk. Pihak desa juga akan mengajak pengungsi yang memiliki ketrampilan untuk bekerja.

Baca juga:  Risiko Kebencanaan Karangasem Tinggi, Simulasi Tak Jalan Karena Terkendala Ini

Terlebih di Marga banyak usaha kerajinan ukir. Untuk pengungsi di usia sekolah telah difasilitasi agar bisa bersekolah di sekolah terdekat. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *