petani
Ilustrasi. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Diduga depresi akibat tidak bisa melihat pasca menjalani operasi katarak, I Nengah Ritig (70) petani asal banjar Kedungu, desa Belalang, Kediri, Tabanan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin (10/7). Tubuh korban ditemukan tergantung di pintu kamar tidur rumah milik Ketut Yudiwiarsa yang merupakan menantu dari korban, sekitar pukul 11.00 wita.

Dari informasi yang dihimpun, tetangga korban Ni Ketut Suani (60) melihat korban usai memberikan makan babi. Korban pun sempat dipanggil oleh saksi, namun tidak menyahut. Beberapa saat kemudian, saksi justru kaget melihat korban sudah tergantung pada pintu kamar tidur. Ia pun kemudian memanggil I Wayan Loger (65) suami saksi dan berusaha menurunkan sendiri dengan cara melepas gantungan dari kain udeng motif batik yang tergantung di daun pintu kamar. Usai diturunkan, korban  kemudian di baringkan di dalam kamar tidur.
Kompol I Nyoman Sumarajaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus gantung diri tersebut. Usqi mendapatkan laporan, jajarannya kemudian melakukan olah TKP di rumah korban.

Baca juga:  Kolaborasi Swasta Indonesia-Jepang Gandeng Unud Riset Pengembangan PLTS Atap

Ia pun sangat menyayangkan, kebanyakan masyarakat memilih jalan pintas akibat permasalahan yang dimiliki. Apalagi untuk setwilkum Polsek Kediri, kasus gantung diri sebelumnya juga terjadi Sabtu (8/7). I Putu Roni Ade Wirawan (21) asal banjar Nyambu, Kediri juga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi belakang rumah. Dimana sekitar pukul 13.00 wita adik korban Ni Kadek Ayu Putri melihat korban hendak mandi dengan menggunakan handuk selanjutnya adik korban mengira korban akan mandi ke sungai namun pada pukul 17.00 wita ibu korban Ni Wayan Sukarniati saat hendak ke kamar mandi kaget melihat korban sudah dalam keadaan tergantung pada sebuah kayu dalam posisi leher terikat selendang. “Kalau yang di banjar Nyambu, korban memang dikenal pendiam dan jarang bergaul serta memiliki riwayat keterbelakangan mental,”ucapnya. (puspawati/balipost)

Baca juga:  Ini Kata Moeldoko Soal Pemberangusan Baliho BTR Menjelang IMF WB
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *