Suasana wisatawan yang berkunjung ke Ulun Danu Beratan, Kamis (25/12).(BP/istimewa)

 

TABANAN, BALIPOST.com — Pementasan seni budaya melibatkan 20 desa adat Gebog Pura Ulun Danu Beratan menjadi daya tarik utama kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan yang belakangan ini mulai merangkak naik.

Humas DTW Ulun Danu Beratan, I Made Sukarata, Kamis (25/12) mengatakan, kenaikan kunjungan didominasi wisatawan mancanegara, khususnya dari India dan negara-negara Eropa. Sementara wisatawan domestik sebagian besar berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dimana berdasarkan data pengelola mencatat, kunjungan wisatawan yang sebelumnya berkisar rata-rata 1.100 orang per hari, kini merangkak naik menjadi sekitar 1.900 orang per hari. Peningkatan tersebut terjadi dalam empat hari terakhir dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga sepekan ke depan.

Baca juga:  Truk Muatan 14 Ton Diimbau Tidak Melintas Menjelang Nataru

“Selama Nataru ini, tren kunjungan cukup baik dan masih berpotensi meningkat,” ujarnya.

Untuk memanjakan wisatawan, pengelola kembali menggelar pentas seni budaya sejak 20 Desember hingga 4 Januari. Setiap desa adat menampilkan tari maskot ciptaan masing-masing yang mencerminkan potensi serta kekhasan desa. Pementasan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pelestarian budaya lokal di kawasan Bedugul.

Seperti yang dipentaskan, Desa Adat Taman Tanda yakni Rejang Pemendak Suara. Maskot desa ini berawal ide gagasan garapan tari yang diambil dari Sebuah cerita kulkul yang berada di Pura Luhur Pucak Sari, di pindahkan oleh seseorang ke sisi bagian timur, tepatnya di pura “Tengahin wana” karena tidak difungsikan lagi. Namun setelah dipindahkan, beberapa tahun kemudian muncul sebuah pertanda/ pawisik agar kulkul tersebut dikembalikan ke Pura Luhur Pucak Sari. Prosesi tersebut disebut mendak suara.

Baca juga:  XL Siap Hadapi Nataru di Bali

Terpisah, mengantisipasi lonjakan kunjungan, pengelola juga menyiapkan perluasan area parkir seluas sekitar 30 are. Area parkir tambahan tersebut berada di sisi utara kawasan DTW dan dapat dimanfaatkan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Kami antisipasi sejak awal agar tidak terjadi penumpukan kendaraan,” jelas Sukarata.

Di sisi lain, pengelola berharap kelancaran akses menuju Bali, khususnya jalur penyeberangan Ketapang–Gilimanuk, terus ditingkatkan. Kondisi armada dan pelayanan penyeberangan dinilai sangat berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Bali, termasuk ke kawasan Ulun Danu Beratan.

Baca juga:  Resmi Buka Lima DTW, Segera Menyusul Tiga DTW Lainnya

Sesuai rencana, pengelola DTW Ulun Danu Beratan juga memastikan akan memberlakukan penyesuaian harga tiket masuk mulai 1 Juli 2026. Harga tiket wisatawan mancanegara naik dari Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu per orang, sedangkan wisatawan domestik dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per orang. Seiring penyesuaian tersebut, wisatawan akan memperoleh tambahan fasilitas hiburan berupa pertunjukan Tari Kecak dan Barong.(Puspawati/balipost)

BAGIKAN