Tak hanya meminta masyarakat membuat teba modern, Pemkab Badung juga memberikan contoh pemanfaatan teba modern di sekitar kawasan Puspem Badung. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung terus memperkuat komitmen dalam menangani persoalan sampah secara berkelanjutan. Selain menyiapkan mesin incinerator, Pemkab Badung kini fokus menggalakkan pembangunan teba modern sebagai solusi pengelolaan sampah dari sumbernya. Bahkan, pemerintah daerah berencana menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) guna mempercepat dan memperluas penerapan program tersebut hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat ditemui membenarkan rencana tersebut. Ia menegaskan seluruh perbekel telah diundang untuk merealisasikan teba modern di wilayah masing-masing. “Kita akan segera membuatkan Perbubnya, kita belum terlambat untuk itu,” tegas Bupati.

Menurutnya, konsep teba modern sangat memungkinkan diterapkan, termasuk di kawasan perkotaan. Hanya saja upaya tersebut membutuhkan keseriusan. Sebab, tidak sekadar membuat, namun juga memerlukan maintanance agar pemanfaatan teba modern berjalan maksimal.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa Nihil, Justru Kasus COVID-19 Baru Alami Kenaikan

“Kalau mau serius, ternyata di perkotaan pun bisa membuat teba modern. Mohon maaf seperti sampah upakara dibawa disana (teba modern -red), keculai sampah plastik dan sekarang sampah tidak masalah kadang kan situasi, hujan, terlambat pengangkutan. Membuat teba modern perlu maintenance, inilah perlu masyarakat diberikan edukasi. Ada juga komposter yang bisa dibuatkan,” terangnya.

Bupati juga menyampaikan estimasi anggaran pembangunan teba modern berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per unit. Program ini juga akan menjadi salah satu indikator penilaian Mangupura Award.

“Anggarannya Rp 1,5 -2 juta per teba modern, saya akan wajibkan bapak perbekel membuat teba modern, mungkin salah satu indikator dalam Mangupura Award ini adalah keberhasilan pengolahan sampah, dengan melihat seberapa banyak tingkat kesadaran masyarakat dalam membuat teba modern itu,” katanya.

Baca juga:  Bhabinkamtibmas Dituntut ”Melek” Internet

Keseriusan Pemkab Badung terlihat saat Bupati mengumpulkan camat, perbekel, lurah, serta pengelola TPS3R dalam rapat koordinasi di Puspem Badung, Jumat (19/12). Rapat tersebut merespons kebijakan pembatasan hingga rencana penutupan TPA Suwung, yang menuntut langkah cepat dan konkret.

Didampingi Plt. Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Made Rai Warastuthi, Bupati menginstruksikan agar perbekel dan lurah bekerja sama dengan bendesa adat membangun teba modern berbasis rumah tangga.

“Kami melihat belum semua desa maupun kelurahan memiliki TPS3R. Langkah paling cepat untuk mengurangi sampah, kami mendorong terbangunnya teba modern atau sejenisnya berbasis rumah tangga yang dibiayai pemerintah dalam hal ini dari APBDes,” jelasnya.

Untuk memastikan program berjalan efektif, Bupati memerintahkan Dinas PMD mengevaluasi APBDes agar pembangunan teba modern masuk dalam prioritas desa. Kelurahan pun diminta berkoordinasi dengan Tim Kabupaten terkait pembiayaan melalui APBD.

Baca juga:  DLHK Denpasar Minta Distribusi Daging Qurban Tak Gunakan Plastik

“Langkah ini kami lakukan sebagai upaya dan solusi penanganan sampah jangka pendek di badung. Dan kedepan kami harapkan dapat melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber di masing-masing wilayah,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati mewajibkan pembentukan Satgas Penanganan Sampah di desa, kelurahan, dan kecamatan. Satgas akan memantau serta membina pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk sampah dari sektor pariwisata. DLHK juga diminta memetakan kesiapan TPS3R dalam menerima limpahan sampah.

“Dengan langkah ini harapan kita dapat mengurangi penanganan sampah di TPST, bahkan keinginan kita kedepan Badung dapat zero membuang sampah ke TPA Suwung,” pungkasnya.(Parwata/balipost)

BAGIKAN