Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem telah melalukan assesmen atau penilaian kerusakan bangunan akibat dampak bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Sidemen dan Kecamatan Manggis.(BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem telah melalukan assesmen atau penilaian kerusakan bangunan akibat dampak bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Sidemen dan Kecamatan Manggis beberapa hari lalu akibat bencana tanah longsor dampak dari hujan deras. Dari assesmen yang dilakukan, kerusakan bangunan dapat difasilitasi atau diajukan proposal untuk mendapatkan bantuan sosial.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan assesmen atau penilaian kerusakan bangunan ke lokasi kejadian, di wilayah Manggis Sidemen.

Kata dia, rumah yang diassesment, yakni milik I Nengah Merta Rendeh dari Banjar Dinas Telengan, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis akibat bencana tanah longsor, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta.

Baca juga:  Berjenis Dangkal, Gempa 4,9 SR Dirasakan hingga Karangasem

Kemudian rumah milik, I Wayan Sabih Polih di Banjar Dinas Telengan, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis dengan kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 7,5 juta.

Selanjutnya, rumah milik I Komang Sudiarta yang berlokasi di Banjar Dinas Lebu Gede, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen dengan estimasi kerugian mencapai Rp 15 juta, serta Pura Manik Bingin (Pengempon I Wayan Subrata) di Banjar Dinas Lantangkatik, Desa Telagatawang, Kecamatan Sidemen.

Baca juga:  Dua Hari Kebanjiran, 400 KK Terdampak di Pengambengan

“Untuk tanah longsor di pura tidak ada bangunan atau senderan yang sampai mengalami kerusakan,” ucapnya, Rabu (17/12).

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil assesmen tim teknis Jitupasna di lapangan, sesuai Perbup Karangasem Nomor16 Tahun 2025 dapat disampaikan, bahwa kerusakan bangunan dapat difasilitasi pengajuan proposal bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

“Tindak lanjut setelah nilai rekomendasi keluar, masyarakat korban bencana mengajukan proposal sesuai dengan nilai rekomendasi,” jelasnya.

Di bagian lain, Camat Manggis, I Putu Eka Tirtana mengungkapkan, ancaman banjir masih akan terus terjadi di musim penghujan ini. Untuk solusi jangka panjang, ia berharap Sungai Betel yang beberapa waktu lalu meluap hingga menyebabkan banjir bandang dilakukan normalisasi. ”Hampir semua permukiman yang dilewati aliran Sungai Betel itu terdampak,” katanya.

Baca juga:  RS COVID-19, Keterpakaian "Bed" di RSPTN Unud di Bawah 40 Persen

Eka Tirtana pun mengimbau warga tetap siaga. Apabila terjadi hujan lebat, untuk berpindah ke tempat lebih aman.

Selain itu, karena ancaman banjir masih terjadi, maka pihaknya juga meminta agar warga mengamankan beberapa barang penting supaya ditaruh di tempat lebih tinggi atau dititip di kerabat yang rumahnya aman dari banjir. (Eka Parananda/balipost)

 

BAGIKAN