
BANGLI, BALIPOST.com – Anjing yang mengigit belasan warga di Desa Sulahan, Susut positif terjangkit rabies. Kepastian ini didapat Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli setelah melakukan uji laboratorium terhadap sampel otak anjing yang menggigit ke Balai Besar Veteriner Denpasar.
“Kemarin sore hasil labnya keluar. Hasilnya positif rabies,” kata Kepala Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma, Selasa (16/12).
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas PKP Bangli segera mengambil langkah. Sarma mengatakan pihaknya akan hadir dalam pesangkepan di Banjar Sulahan untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat.
“Rencana nanti malam kita akan berikan edukasi saat pesangkepan Banjar di Sulahan, sambil menyusun rencana kapan akan dilakukan vaksinasi ulang dan eliminasi selektif tertarget,” jelas Sarma.
Meski vaksinasi rabies di Banjar Sulahan telah dilaksanakan pada September, Sarma mengatakan vaksinasi ulang akan segera dilakukan di wilayah tersebut. “Kita akan sisir lagi. Saat vaksinasi September lalu partisipasi masyarakat di sana bagus,” ujarnya.
Langkah yang sama dipastikan juga akan dilakukan di wilayah Desa/banjar lainnya yang ditemukan adanya kasus gigitan anjing diduga rabies.
Saat ini, ketersediaan vaksin rabies di Bangli dipastikan aman. Sarma menyebutkan bahwa secara keseluruhan, cakupan vaksinasi rabies di Bangli sudah mencapai 80 persen.
“Vaksin rabies masih tersedia, karena kita di samping dari pengadaan, juga mendapatkan bantuan dari provinsi,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, belasan warga di Kecamatan Susut menjadi korban serangan seekor anjing diduga rabies. Satu korban diantaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah mengalami luka dan patah tulang akibat berusaha melawan serangan anjing tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nyoman Arsana dikonfirmasi Senin (15/12) membenarkan adanya kejadian itu. Dikatakan bahwa ada 12 warga di Desa Sulahan yang menjadi korban gigitan seekor anjing.
Insiden serangan anjing diduga rabies itu terjadi pada Minggu (14/12) sore. “Sebagian besar korban digigit pada bagian kaki,” terangnya didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bangli, I Nyoman Sudarma.
Selain di Desa Sulahan, di hari yang sama dilaporkan juga ada seorang warga di Desa Tiga yang jadi korban gigitan anjing diduga dari anjing yang sama. Kejadiannya pada pagi hari.
Arsana memastikan seluruh korban gigitan anjing sudah mendapat penanganan dan vaksin anti rabies (VAR) di Puskesmas setempat. Satu korban gigitan anjing di Sulahan harus mendapat perawatan di rumah sakit karena mengalami luka serius dan patah tulang pada bagian paha akibat berusaha melawan serangan anjing tersebut.
“Korban yang dirawat di RS merupakan lansia berusia 84 tahun. Korban sudah mendapat penanganan di RS berupa pemberian VAR dan SAR,” jelasnya.
Saat ini dinas kesehatan masih menelusuri apakah ada warga lain yang sempat digigit anjing diduga rabies tersebut. Jika ada, warga diimbau untuk melapor agar bisa segera mendapat penanganan. Arsana memastikan stok VAR aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. (Dayu Swasrina/balipost)










