Dinas PKP bangli mengambil sampel otak anjing diduga rabies untuk diperiksa di laboratorium. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Belasan warga di Kecamatan Susut menjadi korban serangan seekor anjing diduga rabies. Satu korban di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah mengalami luka dan patah tulang akibat berusaha melawan serangan anjing tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. I Nyoman Arsana dikonfirmasi Senin (15/12) membenarkan adanya kejadian itu. Dikatakan bahwa ada 13 warga jadi korban gigitan seekor anjing. Insiden serangan anjing diduga rabies itu terjadi pada Minggu (14/12) di Desa Tiga dan Desa Sulahan.

Di Desa Tiga, anjing dilaporkan mengigit satu orang korban. Kejadiannya pada pagi hari. Sementara di Desa Sulahan anjing yang sama mengigit 12 orang, kejadiannya sore hari. Dari 12 korban di Sulahan satu orang di antaranya merupakan warga Gianyar yang sedang berjualan sate. “Sebagian besar korban digigit pada bagian kaki,” terangnya didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bangli, I Nyoman Sudarma.

Baca juga:  Vaksin Rabies Dimulai April 2022

Arsana memastikan, seluruh korban gigitan anjing sudah mendapat penanganan dan vaksin anti rabies (VAR) di Puskesmas setempat. Satu korban harus mendapat perawatan di rumah sakit karena mengalami luka serius dan patah tulang pada bagian paha akibat berusaha melawan serangan anjing tersebut. “Korban yang dirawat di RS merupakan lansia berusia 84 tahun. Korban sudah mendapat penanganan di RS berupa pemberian VAR dan SAR,” jelasnya.

Baca juga:  Masih di Atas 40 Orang, Tambahan Warga Bali Terpapar COVID-19

Saat ini dinas kesehatan masih menelusuri apakah ada warga lain yang sempat digigit anjing diduga rabies tersebut. Jika ada, warga diimbau untuk melapor agar bisa segera mendapat penanganan. Arsana memastikan stok VAR aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Sementara itu, menindaklanjuti adanya kasus gigitan anjing diduga rabies tersebut Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli telah turun ke lapangan untuk mengambil sampel otak anjing guna dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Baca juga:  PHR Denpasar Dipastikan Anjlok

“Kami sudah ambil sampelnya kemarin dan sudah dikirim ke BbVet. Sore ini hasil pemeriksaan laboratorium keluar,” kata Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli I Wayan Sarma.

Setelah hasil lab keluar, pihaknya selanjutnya akan melakukan langkah-langkah di lapangan. “Menurut Pak Kadus, anjing datang dari luar, sehingga anjingnya tidak berpemilik,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN