Para pemain Banteng Sulsel, gembira setelah berhasil lolos ke babak semifinal. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Atmosfer panas Liga Kampung Soekarno Cup 2025 memasuki puncaknya. Pada Kamis (11/12), Stadion Ngurah Rai Denpasar akan menjadi saksi dua laga hidup-mati yang menentukan siapa berhak melangkah ke final kompetisi bergengsi sepak bola rakyat ini.

Tuan rumah Banteng Bali akan menjadi pembuka drama semifinal saat berhadapan dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada pukul 16.00 WITA. Pertandingan ini dipastikan menyedot perhatian ribuan suporter Bali yang siap memenuhi stadion untuk memberi dukungan penuh.

Sementara semifinal kedua mempertemukan dua kekuatan besar Jawa, yaitu Jawa Timur (Jatim) kontra Jawa Tengah (Jateng) pada pukul 19.00 WITA, juga di Stadion Ngurah Rai.
Sulsel memastikan tiket semifinal dengan cara paling menegangkan.

Baca juga:  Maruarar Sirait Mundur dari PDIP, Ini Kata Hasto

Mereka menahan imbang Jatim 0-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (9/12), hasil yang cukup untuk membawa Sulsel finis sebagai runner-up Grup B dengan koleksi lima poin.

Jika saat itu Sulsel kalah, tiket semifinal justru akan melayang ke Jabar yang sebelumnya menang telak 17-0 atas DKI Jakarta–Banten. Namun keberanian dan kedisiplinan Sulsel mengunci hasil yang mereka butuhkan.

Dari Grup A, Jateng melangkah sebagai runner-up setelah memetik kemenangan vital 2-0 atas Papua Tengah. Mereka mengoleksi enam poin dari dua kemenangan dan satu kekalahan.

Tuan rumah Bali tampil sempurna di fase grup dengan menyapu bersih tiga pertandingan (9 poin). Performa stabil dan dukungan penuh publik Ngurah Rai membuat Bali menjadi salah satu favorit juara.

Baca juga:  Soal Dua Kader PDIP Diusulkan Dipecat, Ini Kata Ketua DPRD Bali

Jatim juga melangkah mulus tanpa kekalahan, mengumpulkan tujuh poin dari dua kemenangan dan satu hasil imbang. Banyak pihak menjagokan Bali dan Jatim bertemu di partai puncak pada Sabtu, 13 Desember 2025 di Stadion Dipta Gianyar. Namun semifinal bisa saja mengubah segalanya.

Bali memasuki semifinal dengan kepercayaan diri tinggi. Pelatih AA Bramastra menegaskan timnya siap tempur meski waktu pemulihan hanya 48 jam di antara laga.

“Mental pemain muda jadi fokus kami. Lima pemain senior punya peran penting untuk mengangkat semangat tim,” ujar Bramastra.

Baca juga:  Rasakan Kemudahan Tambah Daya Listrik Lewat PLN Mobile

Keuntungan Bali lainnya, mereka sudah sangat familiar dengan rumput dan atmosfer Stadion Ngurah Rai sejak fase grup, ditambah dukungan besar suporter yang selalu memadati tribun.

Namun Sulsel bukan lawan sembarangan. Kedua tim pernah bertemu di final Soekarno Cup 2023, dan kini mereka bertarung lebih cepat di semifinal.

Pelatih Sulsel, Anugrah Agung, menegaskan timnya siap bekerja ekstra keras. “Lawan Bali tim kuat. Kami harus kerja keras dan tetap kompak. Dengan kebersamaan, pertandingan berat bisa jadi lebih ringan,” tegasnya. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN