
MANGUPURA, BALIPOST.com – Di wilayah hukum Polres Badung, ada beberapa kelompok nelayan yang tersebar di kawasan pesisir, termasuk Desa Canggu, Seseh, Petitenget, Cemagi dan sekitarnya. Jumlah nelayan yang terdata tujuh kelompok, namun pekerjaan tetapnya kebanyakan di pariwisata.
Terkait cuaca ekstrem, personel Satpolairud Polres Badung mengimbau para nelayan hati-hati dan tetap waspada saat melaut.
“Anggota Satpolairud Polres Badung terus melakukan pendataan berkala untuk memastikan seluruh aktivitas nelayan dapat terpantau dengan baik,” ujar PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, Jumat (5/12).
Terkait cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi, anggota Satpolairud mengambil langkah antisipasi sejak awal dengan meningkatkan patroli perairan, khususnya pada jam-jam rawan dan area yang kerap menjadi titik aktivitas nelayan.
Selain itu memberikan imbauan langsung serta menyebarkan informasi peringatan dini cuaca dari BMKG kepada seluruh kelompok nelayan.
Petugas mengimbau para nelayan agar berhati hati saat melaut dan selalu memperhatikan keadaan cuaca saat itu. Selalu membawa kelengkapan keselamatan seperti life jacket, pelampung keselamatan, jerigen kosong yang sewaktu waktu bisa digunakan untuk menyelamatkan diri saat situasi mendesak.
Selain itu supaya menaruh perahu di tempat yang aman saat tidak melaut, tujuannya agar tidak terbawa arus saat terjadi ombak yang besar. “Kami juga berkolaborasi dengan Balawista Kabupaten Badung selalu waspada dan melarang wisatawan serta masyarakat untuk berenang atau mandi bila terjadi cuaca ekstrem,” tegasnya.
Petugas memasang bendera merah di daerah yang terjadi ombak besar dan area yang sering terjadi laka laut serta orang terseret arus.
Polres Badung memastikan komitmen penuh dalam mencegah terjadinya kecelakaan laut. “Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah desa, kelompok nelayan, BPBD, dan instansi terkait untuk memastikan keselamatan warga pesisir selama cuaca ekstrem berlangsung,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)










