Dewa Agung Bagus Riana Putra. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, ramai-ramai mengikuti bimtek yang digelar Pemkab Bangli di wilayah Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari itu diikuti seluruh kepala OPD, kabag dan Camat.

Sekda Bangli I Dewa Bagus Riana Putra dikonfirmasi Senin (1/12) menjelaskan bahwa kegiatan yang baru pertama kali diadakan di luar daerah ini bertujuan untuk mengevaluasi program dan kegiatan yang telah berjalan, sekaligus menguatkan sinergi dan kekompakan di antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca juga:  Dirawat 5 Jam, Dewa Wisnu Meninggal karena Luka Robek di Organ Dalam

Dalam bimtek yang dibuka Bupati Bangli tersebut Pemkab Bangli mendatangkan sejumlah narasumber. Salah satunya dari Dirjen Keuangan Daerah untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kebijakan-kebijakan nasional yang wajib dijalankan pemerintah daerah.

“Dari dirjen keuangan daerah langsung pak direktur yang hadir memberikan gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah terkait tentang beberapa program yang memang harus kita atensi, pengangguran, kemiskinan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca juga:  Diringkus, Sindikat Narkoba di Nusa Lembongan

Selain tentang pengelolaan keuangan daerah, para peserta juga dibimtek tentang kepemimpinan. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari sejak Minggu (30/11) juga akan diisi dengan outbond untuk membangun kekompakan, dan menjalin soliditas pejabat dalam mengurai kebijakan pemerintah pusat di Pemkab Bangli.

Riana menjelaskan bahwa alasan pemilihan Bromo sebagai lokasi bimtek karena berdekatan dengan Probolinggo. Setelah mendapatkan materi di kelas, Pemkab Bangli akan melakukan studi tiru implementasi kebijakan nasional di daerah Probolinggo yang memiliki kemiripan karakteristik dengan Bangli.

Baca juga:  Bupati Tamba Buka Bimtek Pengembangan Desa Wisata dan Digital

“Kita akan kroscek ke daerah yang kondisinya sama dengan Bangli. Dengan postur APBD sama, luas wilayah sama, PAD sama, masalah juga sama,” ungkapnya.

Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana program pusat dapat tereksekusi dengan baik di daerah tersebut. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN