Petugas pasang garis polisi di TKP bocah jatuh hingga ditemukan meninggal. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang terjadi, Rabu (26/11) di Badung menimbulkan korban jiwa. Seorang anak di bawah lima tahun (balita) berinisial As (4) jatuh ke aliran irigasi dekat pintu masuk barat Terminal Mengwi, Desa Mengwitani.

Saat itu arus di aliran irigasi sangat deras karena curah hujan tinggi. Setelah dilakukan pencarian, As ditemukan meninggal di sungai Desa Kekeran, Mengwi.

Terkait peristiwa tersebut, PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti menjelaskan dari keterangan ibu korban D (20), membuka warung makan di TKP, pada pukul 17.17 WITA, ia merasa panik karena tidak melihat anaknya yang sebelumnya bermain di pinggir saluran irigasi tersebut. Saksi langsung mengecek rekaman CCTV dan terlihat sang anak jatuh ke saluran irigasi tersebut.

Baca juga:  1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Hingga 1 April 2025

Sementara keterangan Mahrip (46) pukul 17.20 WITA, saat sedang mandi di irigasi tersebut melihat ada yang melintas di depannya. “Saksi (Mahrip) berusaha menolong, namun karena arus terlalu deras, korban langsung hanyut,” tegasnya.

Sementara menurut Ni Nyoman Ratni (45) awalnya berada di sawah sedang menggembalakan bebek. Saat Ratni mencari empat ekor bebek yang hilang dan melakukan penyisiran di sekitar aliran irigasi, melihat sebuah benda yang menyerupai boneka mengambang.

Baca juga:  Badung Tunda PTM

Ia langsung memberi tahu suaminya untuk memastikan benda tersebut. Setelah dicek ternyata bocah laki-laki.

Ratni langsung memanggil anggota Polres Badung dan Tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian di sebelah barat. Jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSD Mangusada, Kapal, menggunakan mobil patroli Polsek Mengwi.

Terkait hal ini, Aiptu Ayu meminta agar perangkat desa atau pengelola memasang rambu peringatan di irigasi tersebut sehingga masyarakat bisa berhati-hati saat beraktivitas di sana.

Baca juga:  Longsor di Jehem, Pasutri Lansia Tewas Tertimbun

“Selain itu diharapkan dipasang pagar pengaman atau penutup di beberapa titik yang rawan, terutama di area yang sering dilalui masyarakat dan memiliki arus cukup deras,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN