NEGARA, BALIPOST.com – Keberadaan pasar adat atau pasar musiman di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Mendoyo yang hanya diadakan setiap Galungan dan Kuningan, menyebabkan tersendatnya jalur lalu lintas Denpasar-Gilimanuk. Hal ini dipicu banyaknya kendaraan roda empat yang parkir di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk sekitar lapangan, sehingga memicu kepadatan jalur terutama kendaraan-kendaraan besar yang melintas dari Jawa dan Denpasar.
Padahal sejatinya pihak penyelenggara telah menyediakan kantong-kantong parkir kendaraan roda dua maupun mobil di lahan warga sekitar lapangan. Seperti yang terjadi pada Sabtu (22/11) malam, Satlantas Polres Jembrana diterjunkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas di jalur Denpasar-Gilimanuk tersebut.
Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, mengatakan personil dari Satlantas Polres Jembrana diterjunkan untuk mengatur lalu lintas agar tidak macet khususnya jalan Denpasar-Gilimanuk.
“Kami melaksanakan pengaturan depan Lapangan Pergung, arus lalin sedikit tersendat karena masyarakat yang membawa R4 parkir sembarangan yang memakan badan jalan,” terang Iptu Aldri.
Banyaknya mobil yang parkir di badan jalan, menurutnya mengganggu lalu lalang kendaraan terutama kendaraan besar seperti truk dan bus saat melintas jalan tersebut. Pengaturan ini juga dilakukan agar tidak terjadi kemacetan sehingga diatur dengan banyaknya kendaraan besar melintas bergantian.
Sejumlah lahan parkir disediakan dari pihak panitia desa adat, termasuk roda empat di sisi Utara Lapangan Pergung. Lokasi pasar adat musiman di Lapangan Pergung ini berdekatan dengan Pasar Tegalcangkring yang juga sering menjadi titik kepadatan saat malam hari. (Surya Dharma/balipost)
