
MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kabupaten Badung mengambil langkah cepat untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman dan harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan. Tim dari Pemkab Badung mendatangi sejumlah distributor pangan dan pasar pada Selasa (11/11).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bagian Perekonomian Setda Badung bersama Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Perumda Pangan MGS, serta Reskrim Polres Badung. Lokasi yang disasar antara lain Gudang Perum Bulog Sempidi, Pasar Adat Blahkiuh, dan Pasar Modern Tiara Gatsu.
Kabag Ekonomi Setda Badung Anak Agung Sagung Rosyawati mengatakan bahwa pemantauan dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan stabilitas harga selama periode perayaan Galungan dan Kuningan.
“Dari pemantauan kami di lapangan, ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok di Gudang Bulog Sempidi, Pasar Adat Blahkiuh, dan Tiara Gatsu masih memadai. Begitu juga suplai dari distributor lancar. Secara umum harga stabil, kecuali harga daging ayam di Pasar Blahkiuh mengalami peningkatan dari Rp40.000/kg menjadi Rp42.000/kg,” jelas Sagung Rosyawati, Rabu (12/11).
Menurutnya, stok pangan di Gudang Perum Bulog Sempidi tergolong aman. Tercatat Beras SPHP sebanyak 19,64 ton dengan harga Rp55.000 per 5 kg, Beras Premium Punokawan sebanyak 7,98 ton seharga Rp74.500 per 5 kg, Gula Pasir sebanyak 9,45 ton dengan harga Rp17.500 per kg, dan Minyak Goreng Kita sebanyak 23,08 ton seharga Rp19.300 per liter.
“Beras SPHP saat ini merupakan beras impor dari Pakistan. Untuk ketersediaan minyak goreng di Gudang Sempidi hanya ada minyak komersil yaitu Minyak Goreng Kita, sedangkan minyak non-komersil disimpan di Gudang Bulog Kediri. Ketersediaan minyak non-komersil ini digunakan untuk program bantuan pangan, di mana masing-masing KK penerima mendapat 10 kg beras dan 2 liter minyak goreng,” ungkapnya.
Dengan stok pangan tersebut, Sagung Rosyawati memastikan ketersediaan bahan pokok di Badung aman untuk tiga bulan ke depan. Selain beras, ketersediaan komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, telur, daging ayam, dan daging babi juga tidak mengalami kendala distribusi.
“Tidak ada lonjakan harga signifikan, bahkan harga cabai rawit turun dari Rp33.000/kg menjadi Rp25.000/kg. Kenaikan hanya terjadi pada daging ayam sejak seminggu lalu, dari Rp40.000/kg menjadi Rp42.000/kg. Sedangkan harga daging babi tetap stabil di Rp85.000/kg,” katanya.
Ia berharap melalui pemantauan rutin ini, masyarakat dapat menjalankan perayaan Galungan dengan tenang tanpa khawatir terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. (Parwata/balipost)










